Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sehari Sekolah Dibuka 91 Anak Langsung Positif Corona, Kok Bisa?

Penurunan kasus itu lantas membuat pemerintah mengizinkan sekolah-sekolah dibuka kembali dan para siswa kembali bisa beraktivitas.

Editor: Ina Maharani
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi siswa SD sekolah saat pandemi virus corona. 
TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah negara mulai memberlakukan sekolah dibuka kembali.
Termasuk di Indonesia.
Demikian pula di Jepang.
  Jepang termasuk salah satu negara yang dinilai baik dalam menangani penyebaran virus corona (Covid-19).

Bahkan sempat tidak ditemukan kasus baru Covid-19 dalam beberapa minggu.

Penurunan kasus itu lantas membuat pemerintah Jepang mengizinkan sekolah-sekolah dibuka kembali dan para siswa kembali bisa beraktivitas.

Nyatanya kebijakan ini harus dibayar mahal.


 Terbongkar Grup Pornografi Line, Bayar Rp 150 Ribu Nonton ABG Striptis Hingga Berhubungan Badan

 Cara Dapat Pulsa Gratis dari Sekolah untuk Anak Seperti Janji Nadiem Makarim, Sosok Ini Jadi Penentu


Sebab, 91 pelajar SMA di Kota Matsui Perfektur Shimane dinyatakan terinfeksi Covid-19 setelah sekolah dibuka kembali.

Awalnya, Kota Matsue mengumumkan pada 10 Agustus kemarin bahwa mereka telah mengonfirmasi infeksi tiga orang.

Ketiganya merupakan siswa SMA Risshodai Shonan.


Mereka adalah seorang siswa laki-laki dari klub sepakbola yang tinggal di asrama, seorang siswa laki-laki dari klub bisbol yang bersekolah dari rumah, dan seorang anggota klub sepakbola yang bersekolah dari rumah.

Karena ketiga pasien yang positif bersekolah dan masuk dalam beberapa klub sekolah, maka petugas medis Jepang langsung melakukan penelurusan.

Sekolah pun ditutup dan ratusan siswa di tes massal.

Hasilnya, 91 siswa dinyatakan positif Covid-19.

Pemerintah kota pun meminta Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang untuk mengirimkan petugas medis untuk menanggulangi kluster baru ini.

Kepala sekolah SMA Risshodai Shonan, Naoki Kitamura meminta maaf sambil menunduk.

Kasus Covid-19 di dalam sekolah ini langsung membuat kepala sekolah SMA Risshodai Shonan, Naoki Kitamura mengadakan konferensi pers di balai kota pada Selasa (11/8/2020) pagi ini.

Di mana dia ingin meminta maaf kepada masyarakat.

 Terbongkar Grup Pornografi Line, Bayar Rp 150 Ribu Nonton ABG Striptis Hingga Berhubungan Badan

 Cara Dapat Pulsa Gratis dari Sekolah untuk Anak Seperti Janji Nadiem Makarim, Sosok Ini Jadi Penentu



"Kami meminta maaf atas kejadian infeksi ini dan kami mengakui tidak cukup baik antisipasi terhadap Covid-19 sehingga berakibat begini."

"Maaf yang sedalam-sedalamnya," ungkap Naoki Kitamura sambil membungkuk meminta maaf.

"Sekali lagi saya ingin meminta maaf yang dalam karena itu menyebabkan banyak kekhawatiran dan gangguan," ujar dia.


Menurut pihak sekolah, 122 dari 138 anggota klub sepakbola, tinggal di asrama.

Asrama tersebut memiliki satu kamar untuk dua orang, dan ruang makan serta kamar mandi digunakan bersama.

Seorang anak laki-laki dengan infeksi pertama yang dikonfirmasi mengalami demam di tingkat 38 derajat pada malam tanggal 5 Agustus.

Lalu berkembang menjadi total 19 orang pada tanggal 6 Agustus.Kota Matsue melakukan tes PCR pada semua siswa dan anggota pengajar dan hasil dari 196 siswa dan 38 anggota pengajar.

Hasilnya ditemukan pada tanggal 10 Agustus, sebanyak 91 siswa terinfeksi dan 5 staf juga terinfeksi.

Hingga kini, Jepang memiliki 16.285 kasus positif virus corona dan 744 kasus kematian.

 Terbongkar Grup Pornografi Line, Bayar Rp 150 Ribu Nonton ABG Striptis Hingga Berhubungan Badan

 Cara Dapat Pulsa Gratis dari Sekolah untuk Anak Seperti Janji Nadiem Makarim, Sosok Ini Jadi Penentu

Toraja Utara

Pemerintah Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan telah mengizinkan sekolah melaksanakan proses belajar tatap muka, Senin (10/8/2020).

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah mengatakan, kebijakan itu bukan dari Pemprov Sulsel.

"Saya kira itu kewenangan Bupati, terpenting bagi kita, Pak Bupati melakukan kajian mendalam. Kalaupun kajian tersebut memungkinkan melakukan tatap muka bagi sekolah yang sudah laik," kata NA di Kantor Gubernur Jl Urip Sumoharjo Makassar, Senin (10/8/2020).

Bupati Bantaeng 2 periode itu menitipkan, agar protokol kesehatan ketat dilakukan oleh pihak sekolah dibantu Disdik Toraja Utara.

"Tapi kita juga dari Pemprov sedang mengkaji daerah mana yang bisa (melakukan sekolah tatap muka), namun secara bertahap," kata NA.

Namun apa hanya Toraja Utara?

"Kita tahukan, Toraja Utara sampai saat ini (zona) kuning dan hampir semua (daerah). Karena semua terkonfirmasi positif dibawa ke Makassar. Jadi saya kira tidak terganggu," jelas NA.

Surat Edaran (SE) perpanjangan belajar dan kuliah dari rumah telah diteken NA.

"Tapi, itu perpanjangan sifatnya fleksibel. Masing-masing kepala daerah melihat kondisi daerahnya. Yang lebih tahu itukan bupati dan wali kotanya," katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved