Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mendikbud Nadiem Makarim Bolehkan Dana BOS Dipakai Beli Pulsa, Guru Ini Pilih Ajar Murid Pakai HT

Meskipun Nadiem Makarim memberikan lampu hijau Dana BOS dipakai beli pulsa, seorang guru di Madiun memilih cara lain mengajar murid-muridnya.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Kolase
Seorang guru di Madiun lebih memilih mengajar menggunakan HT karena tak tega melihat murid tak bisa belajar gegara internet habis 

TRIBUN-TIMUR.COM- Selama pandemi Covid-19, proses belajar mengajar di sekolah diubah menjadi pembelajaran jarak jauh.

Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim ini telah berlangsung sejak Maret 2020 hingga saat ini.

Meskipun demikian, sejumlah sekolah yang berada di zona kuning dan hijau Covid-19 telah mendapat izin dari Nadiem Makarim untuk menggelar sekolah tatap muka.

Sementara sekolah yang berada di zona merah dan oranye tetap diimbau melakukan pembelajaran jarak jauh.

5 Kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim di Tengah Pandemi,Dana BOS untuk Pulsa hingga Kurikulum Darurat

Dampak Pandemi Covid-19, Mendikbud Nadiem Makarim: Guru dan Orangtua Lebih Melek Teknologi

Mendikbud Nadiem Makarim pun telah mengeluarkan kebijakan memperbolehkan Dana BOS dipakai untuk pembelian pulsa internet bagi murid dan guru.

"Dana BOS yang dikirim langsung pemerintah pusat ke masing-masing rekening sekolah untuk pertama kalinya dibebaskan untuk memberikan fleksibilitas khusus untuk PJJ,"kata Nadiem dalam acara Mata Najwa, Rabu (5/8/2020).

"Jadinya boleh tanpa batas digunakan untuk alat TIK dan pulsanya bukan hanya pulsa guru, pulsa murid artinya pulsa orangtua. Jadi mohon ditekankan lagi banyak orang yang tidak tahu semua dana BOS diberikan kewenangan untuk kepala sekolah menggunakan anggarannya untuk pulsa murid, peralatan TIK seperti tablet ataupun laptop,"jelas Nadiem.

Nadiem mengimbau kepala sekolah tak perlu was-was dalam penggunaan Dana BOS.

Ia pun berkoordinasi dengan seluruh kepala dinas pendidikan untuk mensosialisasikan kebijakan tersebut.

Tak hanya untuk keperluan TIK ataupun pulsa, Nadiem Makarim juga menyebut Dana BOS bisa digunakan untuk guru honorer tanpa pembatasan anggaran, yang dulunya dibatasi maksimal 50 persen.

"Tapi ini adalah diskresi kepala sekolah sebagai pemimpin unit pendidikan yang mengetahui sebenarnya kebutuhan sekolah apa,"katanya.

Nadiem Makarim juga mengungkapkan, Kemendikbud juga mengeluarkan anggaran sekira Rp 3 triliun dari Dana BOS afirmasi dan BOS Kinerja untuk 'mensubsidi' sekolah swasta.

"Kami mendengar jeritan sekolah-sekolah swasta di seluruh Indonesia. Selama ini kan, sekolah swasta itu dengan banyak orangtua tidak mampu membayar SPP karena kondisi ekonomi,"katanya.

Nadiem Makarim mengaku, anggaran Dana BOS afirmasi dan kinerja yang semula hanya untuk sekolah negeri, untuk pertama kalinya juga digunakan untuk sekolah swasta.

Guru di Madiun Pakai HT

Seorang guru di Madiun lebih memilih mengajar menggunakan HT karena tak tega melihat murid tak bisa belajar gegara internet habis
Seorang guru di Madiun lebih memilih mengajar menggunakan HT karena tak tega melihat murid tak bisa belajar gegara internet habis (Kompas.com)

Meskipun Nadiem Makarim memberikan lampu hijau Dana BOS dipakai beli pulsa, seorang guru di Madiun memilih cara lain mengajar murid-muridnya.

Anifatul Maghfirullah, seorang guru SDN 1 Balerejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, menggunakan handy talkie (HT) untuk mengajar beberapa siswanya yang kesulitan membeli paket data internet.

Atul, panggilan akrabnya, tak tega melihat siswanya kesulitan mengikuti pelajaran jarak jauh karena kehabisan paket data internet.

Atul paham, tak semua wali murid mampu membeli paket data internet untuk menunjang belajar online.

Awalnya gunakan ponsel

Sebelum menggunakan HT, Atul memanfaatkan ponsel pintar untuk mendukung sistem belajar online.

Ia memberikan materi pelajaran kepada siswa lewat aplikasi WhatsApp, Google Classroom, Youtube, dan lainnya.

Sebulan berlangsung, ia melihat ada beberapa siswa yang kerap tak bisa mengikuti pelajaran.

Mereka terlambat mengakses video pelajaran dan tugas yang dikirimkan lewat aplikasi WhatsApp.

Setelah didalami, beberap siswa itu terlambat mengakses materi pelajaran karena tak memiliki kuota internet.

Atul mengatakan, seluruh siswa di kelasnya telah dipastikan memiliki ponsel pintar berbasis android.

"Kesulitannya justru untuk beli kuota internet," kata Atul.

Gunakan HT milik sekolah

Tak ingin anak didiknya ketinggalan pelajaran, Atul memutar otak. Ia teringat dua buah HT yang dimiliki sekolah.

Sebelum menggunakan HT, Atul mendata lebih dulu siswa yang kesulitan membeli kuota internet.

Berdasarkan data itu, terdapat enam siswa di kelas VI yang kesulitan membeli kuota internet.

Atul pun membagikan enam siswa itu ke dalam dua kelompok agar membuat kegiatan belajar mengajar berjalan efektif.

Kelompok yang berisi tiga siswa dipinjamkan satu buah HT untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.

Kelompok tersebut belajar di rumah siswa yang telah disepakati.

“Mereka belajar di rumah tersebut dengan waktu yang telah disepakati,” jelas Atul.

ilustrasi belajar secara efektif di era digital.
ilustrasi belajar secara efektif di era digital. (HandOut/Istimewa)

Saat belajar menggunakan HT, Atul menyampaikan materi pelajaran dan memberikan tugas kepada siswa.

Siswa juga aktif bertanya kepada Atul lewat sambungan HT.

Sementara bagi siswa yang mampu membeli kuota internet, aktivitas belajar jarak jauh tetap menggunakan metode online.

Meski baru sepekan berlangsung, kegiatan belajar mengajar menggunakan HT berjalan lancar.

Baca juga: Seorang Guru SD Positif Covid-19, Aktif Mengajar di Rumah Siswa Selama Pandemi

Para siswa, kata dia, tak kesulitan menggunakan HT tersebut. (Muhlis Al Alawi)

“Saya pun bisa mengecek kondisi anak setiap hari selama masa pembelajaran berlangsung,” kata Atul.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Kalau Pakai HT, Orangtua Siswa Tidak Perlu Membeli Kuota Internet""

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved