Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sekolah Tatap Muka

Mendikbud Izinkan Daerah Zona Kuning Sekolah Tatap Muka, Bupati Bone: Kita Kaji Dulu

Menurut Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi, Senin (10/8/2020), sekolah tatap muka tidak serta merta dapat dilakukan.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM
Bupati Bone, A Fahsar M Padjalangi 

TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mewacanakan membuka sekolah bagi daerah zona kuning.

Menurut Nadiem, sekolah yang berada di zona kuning boleh menggelar sistem belajar tatap muka.

Namun harus dengan protokol kesehatan yang ketat dan atas izin pemerintah daerah.

Salah satu daerah yang termasuk zona kuning di Sulawesi Selatan (Sulsel) yakni Kabupaten Bone.

Pemerintah Kabupaten Bone masih mengkaji penerapan sekolah secara tatap muka.

Menurut Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi, Senin (10/8/2020), sekolah tatap muka tidak serta merta dapat dilakukan.

Sebab, belum ada surat ataupun petunjuk teknis secara resmi yang dikeluarkan oleh Mendikbud.

"Ini sementara kita kaji. Tidak serta merta dapat dilakukan karena belum ada surat resmi yang dikeluarkan Mendikbud, baru dia keluarkan di media saja," katanya.

Kemudian, kata dia, harus ada mekanisme yang dilalui sebelum sekolah tatap muka dilaksanakan.

"Tidak mesti ada perubahan, langsung harus kita ikuti," ujarnya.

Ia menjelaskan, perlu ada kesepakatan komite sekolah untuk pelaksanaan sekolah secara tatap muka.

"Harus ada kesepakatan komite sekolah dalam hal ini antara orang tua dan guru. Apakah orang tua bersedia anaknya sekolah atau tidak," jelasnya.

Selanjutnya, sekolah harus menyiapkan dan menerapkan protokol kesehatan.

Mulai mengukur suhu tubuh murid, menyediakan bilik disinfektan, menyiapkan tempat cuci tangan dan hand sanitizer.

Murid wajib memakai masker, bangku murid diberi jarak dan dilakukan pembatasan murid di kelas. Misal, jumlah murid dalam satu kelas biasanya 40 orang, kini menjadi 20 orang.

Bupati Bone dua periode ini menyampaikan pelaksanaan sekolah tatap muka akan dibicarakan dengan Gugus Tugas.

"Akan dibahas secara teknis dengan Gugus Tugas sebelum mengambil keputusan. Jika secara teknis dianggap aman, kita akan laksanakan," ujarnya.

Jika tak ada perubahan, ia menargetkan sekolah tatap muka dilaksanakan minggu depan.

Dengan catatan telah melalui proses pengkajian dan tidak ada perubahan kebijakan. Ditambah dengan orang tua mengizinkan anaknya untuk bersekolah.

"InsyaAllah jika tidak ada perubahan dan bisa diterapkan, bisa minggu depan. Yang penting ada komitmen orang tua, karena ada orang tua menginginkan anaknya sekolah dan ada yang tidak," paparnya.

Juru Bicara Tim Percepatan dan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Bone, Yusuf menambahkan perlu dilakukan pemetaan kepada sekolah sebelum dilaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan tatap muka.

Dan ini harus dibicarakan secara detail oleh Bupati bersama seluruh pihak.

"Harus dipetakan sekolah mulai dari tingkatan, letak, jumlah murid dan kondisi sumber daya manusia sebelum melakukan KBM dengan tata muka," tuturnya.

Ia menegaskan, protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan. Mulai dari memakai masker, menyediakan bilik disinfektan, tempat cuci tangan, pengukur suhu tubuh dan jumlah murid di kelas yang dibatasi.

Selain itu, akses sekolah dengan fasilitas kesehatan terdekat.

Yusuf mengatakan, kita harus mengantisipasi hal terburuk, jika ada murid mengalami gejala sakit, sehingga bisa dibawa ke layanan kesehatan.(*)

Laporan Wartawan TribunBone.com, Kaswadi Anwar

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved