Citizen Reporter
Cegah Penyimpangan Prosedur Covid-19 dengan Sebar Poster
Irbah Ufairah Razak, menempelkan beberapa poster tentang Covid-19 di Kantor Desa Je’netallasa dan Puskesmas Kecamatan Pallangga.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Hasriyani Latif

Laporan Citizen Reporter
Irbah Ufairah Raza
Kelompok Gowa 4 KKN Tematik Unhas Gelombang 104
TRIBUN-TIMUR.COM - Mahasiswa dituntut menjadi social controller dan berkewajiban melakukan pengabdian kepada masyarakat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Perguruan tinggi biasanya memberi wadah agar para mahasiswanya dapat memenuhi kewajiban tersebut melalui Kuliah Kerja Nyata atau biasa disebut KKN.
Seperti Universitas Hasanudin yang membuat KKN dengan tema Bersama Melawan Covid-19.
Salah satu peserta dari Kelompok Gowa 4 KKN Tematik Universitas Hasanuddin Gelombang 104, Irbah Ufairah Razak, menempelkan beberapa poster tentang Covid-19 di Kantor Desa Je’netallasa dan Puskesmas Kecamatan Pallangga.
Juga di Kantor Desa Bontoala dan angkutan umum yang melintas di jalan poros sekitar Desa Je’netallasa pada 5 Agustus lalu.
Menurut Irbah, hal itu dilakukan dengan tujuan memberi pemahaman dan pencerdasan kepada masyarakat.
Poster-poster tersebut berisi tentang apa yang harus dilakukan jika terjadi penjemputan paksa terhadap dirinya maupun keluarga atau kerabat tanpa tahu hasil dari swab test.
Lalu protokol pengurusan jenazah pasien Covid-19, serta sanksi yang akan diterima bagi penolak jenazah
pasien Covid-19.
Karena menurutnya, banyak terjadi penyimpangan prosedur akhir-akhir ini, seperti tidak melampirkan
hasil swab test saat menjemput orang yang terduga terinfeksi Covid-19 atau jenazah pasien Covid-19
yang tidak diterima daerahnya untuk dimakamkan.
"Masyarakat awam kurang memahami prosedur-prosedur yang berkaitan dengan Covid-19, oleh karena
itu, sebagai kaum intelek sudah seharusnya memberi pengetahuan terhadap masyarakat agar
pelaksanaan prosedur dapat berjalan dengan lancar dan dapat meminimalisir penyebaran Covid-19," tuturnya.
Posternya tidak cuma ditempel, tapi juga diunggah di medsos, seperti Instagram dan WhatsApp.
"Lalu dibagikan juga ke grup-grup chat yang saya punya untuk minta teman-teman agar disebarluaskan lagi, supaya pemahaman tersebut bisa diketahui lebih banyak orang," tambahnya.(*)