Kahiyang Ayu Putri Jokowi Melahirkan di RS YPK Mandiri, Aiapa Nama Adik Sedah Mirah Nasution?
Kahiyang Ayu putri Jokowi melahirkan di RS YPK Mandiri, siapa nama adik Sedah Mirah Nasution?
TRIBUN-TIMUR.COM - Kahiyang Ayu putri Jokowi melahirkan di RS YPK Mandiri, siapa nama adik Sedah Mirah Nasution?
Pasangan Ayang Kahiyang dengan Bobby Afif Nasution sedang berbahagia.
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, melahirkan anak keduanya, Senin (3/8/2020) pukul 20.21 WIB.
Cucu keempat Presiden Jokowi yang lahir melalui proses sesar ini berjenis kelamin laki-laki.
"Puji syukur Alhamdulillah saya dan keluarga mengucapkan kepada Allah SWT pada tanggal 3 Agustus 2020 pukul 20.21 istri saya melahirkan anak kami yang kedua berjenis kelamin laki-laki," ujar menantu Jokowi, Bobby Nasution dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/8/2020).
Kahiyang Ayu melahirkan di Rumah Sakit YPK Mandiri, Menteng, Jakarta Pusat.
Bayi itu lahir dengan berat badan 3,4 kilogram dan tingginya 49,5 sentimeter.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, dokter yang menangani menyebut jika kelahiran putra Kahiyang ini lebih cepat.
"Memang bayi ini lahir lebih cepat melalui caesar tapi alhamdulillah sehat," ujar Rinawati Rohsiswatmo, dokter yang menangani kelahiran anak kedua Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu.
Sementara itu, Bobby Nasution mengatakan sudah memiliki nama untuk anak keduanya.
Namun ia masih enggan mengungkap nama lengkap anaknya ke publik.
"Nama sudah ada, tapi yang mau kasih tahu nama belakangnya saja, Nasution," kata dia.
Dengan kelahiran anak kedua Kahiyang ini, maka Jokowi kini mempunyai dua cucu laki-laki dan dua cucu perempuan.
Dari putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka dan Selvie Ananda, Jokowi memiliki dua cucu yakni, Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah.
Sementara Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution sebelumnya telah dikarunia seorang putri bernama Sedah Mirah Nasution.
Apakah Operasi Caesar Menyakitkan?
Operasi caesar atau section caesaria adalah proses persalinan dengan melakukan pembedahan di mana irisan dilakukan di perut wanita (laparotomi) dan rahim (histerektomi) untuk mengeluarkan bayi.
Ada beberapa pertimbangan yang mungkin akan diterima oleh ibu hamil ketika direkomendasikan oleh dokter untuk melahirkan secara caesar.
Dokter spesialis kandungan dan kebidanan RSUD Bung Karno Surakarta, dr Andy Wijaya, Sp.OG, M.Kes, menjelaskan setidaknya ada 3 faktor penyebab operasi caesar pada ibu hamil perlu dilakukan.
Berikut 3 faktor yang menjadi pertimbangan operasi caesar itu:
1. Jalan lahir (passage) Ada kondisi cephalopelvic disproportion (CPD), di mana ukuran panggul ibu sempit dan tidak proporsional dengan ukuran janin.
2. Janin (passanger) Bayi terlalu besar atau ada kegawatan janin.
3. Kekuatan ibu (power) Kekuatan kontraksi pada ibu yang kurang.
“Operasi caesar pada umumnya akan dilakukan ketika proses persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan,” jelas dr Andy ketika berbincang dengan Kompas.com, Minggu (19/7/2020).
Dia menerangkan, operasi caesar perlu dilakukan jika ada gangguan pada salah satu dari 3 faktor yang terlibat dalam proses persalinan.
Gangguan ini dapat menyebabkan persalinan tidak dapat berjalan lancar dan jika dibiarkan, maka dapat terjadi komplikasi yang membahayakan ibu dan janin.
Apakah operasi caesar menyakitkan? Salah satu hal yang mungkin masih menjadi pertanyaan bagi para ibu mengenai pelaksanaan operasi caesar hingga saat ini adalah soal efek sakit yang mungkin muncul selama proses persalinan.
Menjawab keresahan ini, dr Andy mengungkapkan, saat ibu hamil melahirkan dengan operasi caesar, sebenarnya akan mengalami pembiusan lokal (anestesi) di spinal atau epidural.
Dengan begitu, selama operasi caesar berlangsung, ibu hamil akan tetap sadar dan tidak merasakan nyeri. Ibu hamil bahkan masih mungkin untuk bisa bicara dengan petugas maupun pasangan dan mengetahui bahwa dirinya sedang menjalani operasi.
Proses berlangsungnya operasi caesar juga relatif tidak membutuhkan waktu lama, yakni tidak sampai hitungan jam.
Kendati operasi caesar merupakan prosedur yang umum, tapi operasi ini tetap saja termasuk operasi besar, sehingga punya risiko tersendiri. Hal inilah yang membuat dokter tidak merekomendasikannya sebagai cara utama untuk melahirkan bayi, kecuali jika diperlukan karena memang ada indikasi medis.
“Alangkah baiknya Bunda mencoba dahulu untuk melahirkan secara normal, jika tidak ada gangguan yang mengharuskan untuk dilakukan operasi caesar,” jelas dia.(*)