Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BPS Sulsel

Sulsel Deflasi 0,40 Persen, Inflasi Paling Tinggi di Watampone

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat Juli 2020, Sulsel mengalami deflasi 0,40 persen.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
BPS Sulsel
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat Juli 2020, Sulsel mengalami deflasi 0,40 persen. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat Juli 2020, Sulsel mengalami deflasi 0,40 persen.

Dari lima kota, deflasi paling tinggi berada di Makassar sebesar -0,54 persen dan Bulukumba -0,01 persen.

Sementara itu, inflasi paling tinggi berada di Watampone yakni sebesar 0,35 persen, Parepare 0,18 persen, dan Palopo 0,15 persen.

Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah menyampaikan andil inflasi menurut kelompok pengeluaran yakni makanan, minuman dan tembakau sebesar -0,53 persen dan transportasi sebesar -2,62.

Sementara itu, 9 kelompok pengeluaran inflasi.

"Meski hanya dua penyumbang deflasi tapi penurunan untuk kedua kelompok ini cukup dalam terutama makanan, minuman dan tembakau," katanya dalam siaran pers via streaming, Senin (3/8/2020).

Sementara itu, deflasi transportasi turun dari tarif angkutan udara sehingga penurunan cukup dalam.

Selain itu, komoditas lainnya yang menyebabkan deflasi yakni bawang merah, cabe rawit, bawang putih, kangkung, air kemasan, gula pasir, kacang panjang, tarif kendaraan roda 2 online, dan telur ayam ras.

Perkembangan transportasi udara Juni 2020 untuk penerbangan domestik, ada kenaikan dari Mei 2020 sekitar 1.000,41 persen.

Tapi secara year to year, angka turun 82,20 persen.

Ia menyampaikan, perkembangan harga Sulsel cenderung menurun dari awal 2020 hingga Juli 2020.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved