Tribun Wiki
Didominasi Aktivis HIPMI, Kapten Sulsel Dilantik di Makassar
Lembaga yang bertekad menjadi superhero buruh itu menyebut diri Komunitas Penyedia Tenaga Kerja Indonesia, disingkat Kapten Indonesia.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komunitas Penyedia Tenaga Kerja Indonesia, Kapten Indonesia, resmi hadir di Sulsel.
Ketua Umum Kapten Indonesia, Abdul Rauf Tera, melantik Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Kapten Sulsel di Makassar, Selasa (28/7/2020) siang.
“Komunitas Penyedia Tenaga Kerja, Kapten Indonesi, bertujuan memangkas jumlah pengangguran di seluruh pelosok Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan,” tegas Abdul Rauf Tera.
Pengurus DPW Kapten Sulsel diminta menjunjung tinggi tugas dan tanggung jawab yang telah diamanahkan serta menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya berdasarkan aturan organisasi.
“Rerata pengurus Kapten Sulsel berlatar bekalang pengusaha dan aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, HIPMI,” kata Ketua DPW Kapten Sulsel, Amer Ibnu Azis.
Bertekad jadi superhero dalam penyedia tenaga kerja, Kapten Indonesia didirikan pada Hari Buruh Internasional, Mau Day 1 Mei. Hari Buruh Internasional 2020 ini adalah dies natalis pertama Kapten Indonesia.
Lembaga yang bertekad menjadi superhero buruh itu menyebut diri Komunitas Penyedia Tenaga Kerja Indonesia, disingkat Kapten Indonesia.
"Memang dengan secara sengaja dan penuh kesadaran, Kapten Indonesia dibentuk pada Hari Buruh Internasional untuk menjadi inspitasi agar selalu menjadi superhero bagi kaum buruh," jelas Abdul Rauf Tera.
Buruh Migran Indonesia di Jepang 2002-2005 itu mengatakan, Kapten Indonesia dibentuk untuk memperjuangkan nasib buruh.(*)
Pengurus Kapten Sulsel
* Dewan Penasihat
Ketua: Nurdin Abdullah
Anggota: Hamid Kibe
* Dewan Pembina
Ketua: Adnan Purichta Ichsan
Anggota: Arianto
* BADAN PENGURUS HARIAN
Ketua: Amer Ibnu Azis
1. Wakil Ketua: M Juanda Syamsu SH
2. Wakil Ketua: Basnur
3. Wakil Ketua: Andi Baso Amri
4. Wakil Ketua: M Chanun
5. Wakil Ketua: M Rusdi
6. Wakil Ketua: Firmansyah Ibrahim
7. Wakil Ketua: Ainun Massinring SH
8. Wakil Ketua: Adi
* Sekretaris: Imrianto Padu
1. Wakil Sekretaris: Nasrullah
2. Wakil Sekretaris: Zulfikar Arief
3. Wakil Sekretaris: M Taufik
4. Wakil Sekretaris: Sulkifli
5. Wakil Sekretaris: Supandi
6. Wakil Sekretaris: Reno
7. Wakil Sekretaris: Young Rusli
8. Wakil Sekretaris: Zulfikar Arief
Bendahara: Syamsuddin
1. Wakil Bendahara: Risma Fitria
Perjuangan Kapten Indonesia
Ada sembilan poin penting yang ditawarkan Kapten Indonesia untuk perubahan nasi buruh:
1. Perlu Swastanisasi urusan Buruh secara massive, professional dan terkontrol
2. Wajib dilahirkan syistem ketengakerjaan yang memudahkan warga negara indoensia keluar Negri dengan melihat potensi Pekerjaan yang semakin besar
3. Perlunya dilahirkan Kurikulum berbasis Kompetensi dan pengembagan SDM Unggul
4. Wajib secara terbuka pemerintah memaksimalkan Perlindungan dan Penempatan BMI dengan benar dan Manusiawi
5. Segera pemerintah membentuk SATGAS PEMUTIHAN Buruh ILLEGAL disemua negara karna ini.merugikan kedua bela Negara baik Indonesia maupun negara Tujuan karna bekerja tidak bayar pajak
6. Indonesia harus segera memiliki Penjaga NKRI dengan mengontrol semua data Pekerja MÌGRAN baik yang keluar Negri maupun yang masuk ke Indonesia, karna sampai hari ini tidak ada lembaga Kredible menjelaskan berapa PMI di luar negri, berapa orang yang sudah kembali ketanah air, bagaimana Rekam Jejaknya, dan lain-lain.
7. Perlu pelibatan dan penguatan legitimasi syarekat buruh dan Lembaga Penyedia tenaga kerja oleh pemerintah atas semua masalah-masalah yang timbul dalam dunia BURUH
8. Hilangkan Istilah Pekerja Formal, Non Formal dan Informal diluar negeri karna pada intinya hanya menyensarakan BMI dan Menggalikan kuburan untuk jalan tidak diberi hak-haknya secara maksimal dan ajang merendahkan BMI
9. Segera menuntaskan OMNIBUSLOW khususnya poin-poin ketenagakerjaan, atau bila perlu hentikan saja karna hanya menimbulkan keresahan bagi pekerja dan pemilik Perusahaan yang ujung-ujungnya merugikan kedua bela pihak.