Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dijemput Paksa KPK, Ini Perjalanan Karier Jarot Subana Sebelum Jadi Bos Waskita Beton

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjemput paksa Jarot Subana, Direktur Utama PT Waskita Beton Precast, Kamis (23/7/2020).

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Istimewa
Bos Waskita Beton, Jarot Subana dijemput paksa penyidik KPK karena dianggap tidak kooperatif 

Sebelum meraih posisi puncak di Waskita Beton, Jarot telah menjabat sebagai Direktur Direktur Teknik & Operasi Waskita Beton sejak Oktober 2014.

Seperti dilansir dari Kontan dalam artikel 'Bos konstruksi dari Indonesia Timur'

Pria kelahiran Yogyakarta, 29 Januari 1967 ini mengaku bangga ditunjuk menjadi bos perusahaan pelat merah ini.

"Sebab saya terlibat langsung mempersiapkan pembentukan perusahaan ini," katanya kepada KONTAN belum lama ini.

Sejatinya, Jarot bukanlah orang baru di Waskita.

Ia merintis karier di perusahaan induk, Waskita Karya sejak menamatkan kuliah di Jurusan Teknik Sipil Universitas Gajah Mada (UGM) sejak tahun 1992.

Bekerja di perusahaan konstruksi sudah menjadi cita-citanya sejak masa sekolah menengah atas (SMA).

Sebenarnya, orang tua menginginkan Jarot menjadi guru dengan mendaftar di Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Maklumlah ia lahir dan besar di keluarga guru.

"Ayah saya seorang guru," ujarnya.

Namun, darah guru dari orang tuanya tidak mengalir dalam diri Jarot. Ia menolak masuk SPG dan memilih sekolah di SMA.

Selama sekolah, Jarot kerap melihat pekerjaan proyek pembangunan di daerahnya. Ia tertarik melihat para pekerja lapangan dari Dinas Pekerjaan Umum yang tampak gagah menggunakan helm.

"Di proyek-proyek di perkampungan itu ada orang yang memakai helm, pekerja-pekerja PU itu, saya terinspirasi dari situ menjadi pekerja proyek," ujar Jarot.

Meskipun orang tua menginginkan Jarot menjadi guru, tapi ia mengaku tetap diberikan kebebasan dalam memilih disiplin ilmu di luar yang diharapkan orang tua.

Lantaran bercita-cita bekerja di proyek, ia lalu memilih mengambil kuliah jurusan teknik sipil di UGM.

Dalam benaknya saat itu, ingin meniti karier dengan menjadi pekerja proyek lapangan di luar Pulau Jawa, khususnya di daerah Indonesia bagian timur.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved