POP Kemendikbud
Muhammadiyah Mundur dari Program Organisasi Penggerak Kemendikbud, Ada Apa? Ini Fakta-faktanya
Dinilai proses evaluasi kurang jelas, Muhammadiyah mundur dari proses seleksi dari Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud
4. Rekam Jejak Organisasi yang Terpilih Ditelusuri
Siswa SD Inpres Antang 2 mengerjakan soal Ujian Akhir Semester (UAS) Genap di rumahnya di Antang, Makassar, Selasa (09/06/2020). Pelaksanaan UAS Genap di rumah murid tersebut menyusul diperpanjangnya masa kebijakan belajar dari rumah di daerah itu hingga 19 Juni oleh pemerintah setempat dalam rangka percepatan penanganan. TRIBUNT IMUR/SANOVRA JR
Dikatakannya, organisasi-organisasi yang terpilih sudah memiliki rekam jejak yang baik dalam implementasi program pelatihan guru dan kepala sekolah.
Kemendikbud, kata Iwan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada organisasi kemasyarakatan yang sudah berpartisipasi dan mengikuti proses evaluasi dengan baik.
Partisipasi ratusan organisasi kemasyarakatan menunjukkan bahwa kita bisa bergerak bersama secara nyata untuk memajukan pendidikan di Indonesia”.
Dirjen GTK juga mengajak organisasi kemasyarakatan yang belum berkesempatan mengikuti angkatan pertama Program Organisasi Penggerak untuk tetap berkiprah dan berpartisipasi pada angkatan selanjutnya.
Dirjen GTK menjelaskan, di awal programnya, Kemendikbud telah menyusun kriteria penilaian proposal yang jelas, obyektif, dan berlandaskan aturan yang berlaku.
Kemudian, seluruh tahapan proses evaluasi dilakukan oleh Institut SMERU.
“Penentuan organisasi kemasyarakatan yang lolos seleksi dilakukan oleh tim independen yang berintegritas tinggi, dimana Kemendikbud tidak melakukan intervensi. Hal ini dilakukan untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas Program Organisasi Penggerak,” tegas Iwan.
Sumber: Tribunnews.com dengan judul: Ormas yang Lolos Program Organisasi Penggerak Memiliki Rekam Jejak yang Baik