TRIBUN-TIMUR.COM - Sepekan sudah terjadinya banjir bandang di Luwu Utara ( Lutra ), Provinsi Sulawesi Selatan ( Sulsel ).

Banjir disertai material lumpur membuat wilayah terdampak hingga ini tenggelam dalam lumpur yang telah mengering.

Sulit untuk membersihkan timbunan lumpur itu, termasuk yang menenggelamkan sejumlah bangunan atau fasilitas publik dan milik pemerintah di Masamba, ibu kota kabupaten.

Jika semua lumpur akan disingkirkan, entah bagaimana caranya sebab ketinggian timbunan lumpur mencapai 1 meter hingga 4 meter.

Lumpur berjuta-juta kubik itu juga mau dibuang ke mana?

Entah, berapa banyak pula biaya dibutuhkan untuk memindahkan lumpur dan bagaimana cara memperbaiki bangunan yang telah ditenggelamkan lumpur.

Pengajar arsitektur dari Universitas Muslim Indonesia, Dr Naidah Naing pun mengusulkan agar ibu kota kabupaten dipindahkan dari Masamba, wilayah paling terdampak parah banjir bandang.

Selain alasan itu, Ketua Pusat Studi Kebencanaan Universitas Hasanuddin, Adi Maulana sekaligus Guru Besar Teknik Geologi Universitas Hasanuddin menyebut adanya potensi banjir bandang setiap tahun di Masamba.

Itulah yang menjadi pemberitaan Tribun Timur dalam sepekan terakhir.

Manajer Produksi Tribun Timur, AS Kambie menjelaskannya dalam program Salam Tribun di episode podcast Tribun Timur.

Listeners, simak episodenya di sini dan silakan pilih platformnya.

Anchor.fm

Silakan klik di sini atau di bawah ini

Spotify

Silakan klik di sini atau di bawah ini