Bincang Bola Virtual
Liga 1 Lanjut Oktober, Ini yang Diragukan Mantan Pelatih PSM Syamsuddin Umar
Tribun Timur menggelar Bincang Bola Virtual Seri #8 bertema Main di Yogya, Bagaimana PSM, Selasa (21/7/2020).
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tribun Timur menggelar Bincang Bola Virtual Seri #8 bertema Main di Yogya, Bagaimana PSM, Selasa (21/7/2020).
Bincang Bola Virtual kali ini menghadirkan narasumber mantan pelatih PSM Syamsuddin Umar dan Media Officer PSM sulaan Abdul Karim.
Terkait keputusan PSSI dan PT LIB yang akan melanjutkan kompetisi Liga 1 pada Oktober mendatang, Syamsuddin Umar mempertanyakan beberapa hal.
Menurut Syamsuddin Umar, ia belum mengetahui tujuan utama kompetisi dilanjutkan di masa pandemi seperti saat ini, yang menurutnya akan sangat sulit.
"Pertama PSSI apa yang mau dicapai menjalankan kompetisi dalam kondisi begini. Misalnya terkait sponsor, pasti ragu mereka berkontrobusi," katanya.
"Kedua pandemi ini kita tak tahu apakah menurun, landai, atau naik, dan ini terkait pemerintah. Misalnya jika berjalan, satu atau dua bulan ke depan, tiba-tiba ada keputusan pemerinth tak boleh lanjut. Ini akan kembali jadi problem," tambahnya.
Tak hanya itu, Syamsuddin Umar juga mempertanyakan bagaimana nasib wakil Indonesia di kompetisi Asia nantinya.
Sebab, Liga 1 baru akan berakhir di Februari 2020, sementara menurut regulasi, Indonesia sudah harus mendaftarkan wakilnya untuk mengikuti kompetisi Asia pada Januari.
"Jika Liga 1 jalan, sesua jadwal ini akan berakhir 28 Februari. Sementara Januari sudah harus daftar untuk kompetisi Asia, padahal belum ada kelasemen akhir, ini harus dipikirkan bersama," ucapnya.
Meski demikian, mantan pelatih yang mempersembahkan dua trofi Liga Indonesia untuk PSM juga meyakini federasi telah memiliki berbagai pertimbangan untuk melanjutkan Liga 1.
"Federasi tak mungkin menjalankan kompetisi tanpa memperhitungkan berbagai aspek," terangnya.
"Untuk PSM, saya rasa sudah siap ikut kompetisi, tapi kita menjaga kemungkinan, jangan sampai sudah jalan tiba-tiba terjadi hal tak diinginkan. Ini yang belum ketahui jelas bagaiman langkah dari pemerintah dan federasi," pungkasnya. (*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam