Gojek
Didemo Mitra, Ini Reaksi Manajemen Gojek Indonesia Timur
Head of Regional Corporate Affairs Gojek for East Indonesia, Mulawarman menanggapi adanya tuntutan GoJek di Makassar.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Head of Regional Corporate Affairs Gojek for East Indonesia, Mulawarman menanggapi adanya tuntutan GoJek di Makassar.
Ia mengakui Gojek sangat terbuka dan proaktif terhadap aspirasi mitra.
"Tanpa melakukan demo-pun mitra dapat menyampaikan aspirasinya melalui wadah komunikasi formal yang kami miliki. Salah satu wadah komunikasi yang dilaksanakan secara rutin di seluruh area operasional
Gojek adalah Kopdar Mitra Gojek dan berbagai platform komunikasi lainnya," katanya, Selasa (21/7/2020) melalui rilis ke Tribun.
Melalui kopdar, mitra dapat menyampaikan aspirasi, berbagi pengalaman dan memberi masukan sekaligus berinteraksi dengan sesama mitra dan manajemen.
Di masa pandemi, Kopdar tetap dijalankan secara virtual/ online.
Wadah komunikasi tersebut telah digunakan oleh mayoritas mitra driver dan komunitas driver untuk berkomunikasi dan menyampaikan aspirasinya dengan baik dan damai.
"Kami mengimbau massa yang hari ini melakukan demonstrasi untuk dapat berkomunikasi dan menyampaikan aspirasinya secara baik dan dengan cara kondusif, serta tidak mengganggu
ketertiban umum," katanya.
Evaluasi Akun Joki
Untuk melindungi keamanan akun Mitra dan menjaga kepercayaan Pelanggan, Gojek mewajibkan Mitra untuk menggunakan akun milik nya sendiri.
Penggunaan akun milik orang lain (akun joki) tidak diperbolehkan dan merupakan
pelanggaran terhadap Tata Tertib Gojek sehingga akun tersebut akan dinonaktifkan.
Akan tetapi, Gojek juga memahami ada mitra-mitra yang aktif, memiliki kinerja yang baik dan menjadikan Gojek sebagai pekerjaan utama, namun sayangnya tidak menggunakan akun miliknya sendiri.
Oleh karena itu, Gojek meluncurkan Program Evaluasi Akun Joki di mana semua Mitra yang menggunakan akun joki akan diberikan satu kali kesempatan untuk dievaluasi akunnya.
"Apabila mitra lolos evaluasi, mitra akan diberikan akun milik nya sendiri dan akun
joki tersebut akan dinonaktifkan.
Proses evaluasi diukur dari penilaian terhadap kinerja akun tersebut serta ada-tidaknya pelanggaran berat seperti order fiktif, memakai aplikasi terlarang, menyelesaikan order
tanpa mengantar, melakukan pelecehan terhadap customer, dan pelanggaran berat lainnya," katanya.
Apabila mitra lolos evaluasi, mitra akan diberikan akun miliknya sendiri dan akun lama yang digunakan akan dinonaktifkan.
"Kebijakan ini merupakan wujud transparansi serta empati dari Gojek, untuk memberikan kesempatan mitra driver agar dapat terus bekerja mencari nafkah pada ekosistem Gojek dengan tetap mengedepankan prinsip keamanan dan sikap yang jujur," kata Mulawarman. (*)