Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

APBD Sulsel

Serapan Anggaran Sulsel Masih Minim, Pengamat: Ini yang Buat Presiden Risau

Berdasarkan data Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel, total belanja langsung dan tak langsung periode Januari-Juni

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
zoom-inlihat foto Serapan Anggaran Sulsel Masih Minim, Pengamat: Ini yang Buat Presiden Risau
Thamzil Thahir
Prof Aminuddin Ilmar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) pada semester pertama 2020, masih jauh dari target.

Berdasarkan data Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel, total belanja langsung dan tak langsung periode Januari-Juni 2020 baru Rp 3,549 triliun atau 38,09 persen dari target Rp 9,32 triliun.

Ahli Hukum Tata Negara Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Aminuddin Ilmar mengatakan, inilah yang menjadi kerisauan presiden kepada pada kepala daerah.

"Bahwa sepertinya kepala daerah tidak mampu membelanjakan anggaran yang disediakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus menggerakkan roda perekonomian daerah," kata Aminuddin Ilmar via pesan WhatsApp, Minggu (19/7/2020).

Terlihat, Pertumbuhan ekonomi Sulsel triwulan I 2020 hanya 3,07 persen secara year on year (yoy). Itu jauh lebih rendah dibanding pertumbuhan triwulan IV 2019 yang mencapai 6,48 persen (yoy).

"Pendapat saya sepertinya ada keraguan Yang meliputi para kepala daerah sehingga serapan belanja menjadi lebih minim, mungkin disebabkan adanya pandemi Covid-19," ujarnya.

Dimana Pemprov Sulsel bersama DPRD Sulsel sepakat untuk refocusing anggaran.

"Mungkin saja alasan itu, namun kan harus dilihat lagi mana anggaran yang direalokasi dan direfocusing sehingga tidak menjadi beban dan hambatan untuk belanja yang lain," katanya.

Pada refocusing anggara, ia melihat belanja untuk penanganan covid-19 lebih banyak pada belanja kesehatan.

"Padahal masih ada dua yang belum terselesaikan betul yakni bantuan sosial atau social safety net dan stimulus usaha bagi pelaku ekonomi agar tidak melakukan PHK," katanya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved