Presiden Jokowi
Pantas Presiden Jokowi Gregetan! Ada Gubernur Baru 16 % Belanja Uang APBD Padahal Krisis Covid-19
Pantas Presiden Jokowi greget an! Ada Gubernur Baru 16 % serapan Belanja Uang APBD Padahal Krisis Covid-19
NTT 21%
Malut 17%
Papua 17%
Sultra 16%
Sumsel 16%
4. Daftar Provinsi yang Ditegur Presiden
Di atas tadi daftar realisasi APBD provinsi secara keseluruhan.
Berikutnya, Presiden membahas soal belanja modal.
Belanja modal inilah yang membantu menggerakkan ekonomi domestik.
Semakin rendah tingkat belanja modal tiap provinsi, berarti kemampuan pengelolaan anggarannya di masa sulit sekarang tidak maksimal.
"Ini secara total itu belanja pegawai belanja barang dan jasa dan belanja modal. Tapi kalau kita lihat yang paling menggerakkan dari itu adalah belanja modal. Karena pegawai itu rutin. Belanja modal coba kita lihat," kata Jokowi
Sumsel masih 1,4% , ini sudah Juli
Sultra 5,6 % hati-hati
Papua 4.8%
Malut 10,3%
NTT 19,6 % belanja modal
Kalbar 5,5%
Aceh 8,9 %
"Masih rendah sekali. Hati-hati. Birokrasi kita harus kita ajar agar ada speed di sini.
"Hati-hati kalau tidak kita ingatkan, belanja modalnya masih rendah semua.
"ini juga saya ingatkan kepada menteri," kata Jokowi seperti dikutip tribun-timur.com dari akun Youtube Sekretariat Presiden
5. Fokus Covid-19 Bukan Lagi Soal Positif
Presiden Jokowi juga mengingatkan di m asa sulit Pandemi Covid-19, target utama pemerintah adalah menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan.
Tidak lagi terkait menekan angka positif Covid-19 karena dianggap susah dikendalikan.
"Target dunia sekarang bagaimana menekan angka kematian
Kedua bagaimana tingkat kesembuhan setinggi-tingginya
Dua ini sekarang dikerja di seluruh dunia," kata Jokowi.
"Karena mengendalikan kasus positif covid sangat sulit, penekanan di dua itu.
Tapi kalau bisa tiga-tiganya juga menekan angka positif, tapi itu sulit," lanjut Jokowi dikutip tribun-timur.com dari akun Youtube Sekretariat Presiden
Berdasarkan informasi yang diterima Presiden, perekonomian dunia saat pandemi akan mengalami pertumbuhan negatif.
OECD misalnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi sejumlah negara seperti Prancis di angka minus 17,2 persen, Inggris minus 15,4 persen, Jerman minus 11,2 persen, dan Amerika minus 9,7 persen.
Hal-hal seperti itu, menurut Presiden, tentunya harus dapat diantisipasi oleh Indonesia.
"Oleh sebab itu, di semester kedua, terutama di kuartal ketiga, kita harus berani berbuat sesuatu untuk ini diungkit ke atas lagi," ujarnya.
Simak video lengkap arahan Presiden terhadap seluruh Gubernur di Istana:
(tribun-timur.com)