Tribun Makassar
Dirancang Prof Yusran Jusuf, Pembangunan RTH di Eks Terminal Toddopuli Batal?
Pemerintah Kota Makassar saat ini menunda membahas secara khusus kelanjutan pembangunan RTH tersebut.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Rencana pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di ex Terminal Toddopuli, Jl Meranti, Panakkukang, Kota Makassar belum menemukan titik terang.
Pemerintah Kota Makassar saat ini menunda membahas secara khusus kelanjutan pembangunan RTH tersebut.
Pembangunan RTH ini sebelumnya dirancang oleh Prof Yusran Jusuf, saat menjabat sebagai Pj Wali Kota Makassar.
Tidak sekedar ruang untuk bersantai dengan keluarga, di RTH ini juga dirancang sebagai area berolahraga.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Makassar, Nirwan Nisman mengatakan, pihaknya belum memiliki agenda untuk membahas kelanjutan pembangunan RTH ini.
"Belum ada kejelasan, sepertinya tertunda untuk sementara. Rapat juga tidak pernah diagendakan," ujar Nirwan, Minggu (19/7/2020).
PJ Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin belum memberikan keterangan mengenai pembangunan RTH yang dirancang oleh Yusran Jusuf.
Sebelumnya, Prof Yusran Jusuf menyebutkan, Makassar membutuhkan ruang terbuka hijau.
"Makassar (kita) membutuhkan banyak ruang untuk berinteraksi secara santai," kata Yusran beberapa waktu lalu.
Ia pun membeberkan bahwa RTH yang akan dibangun di ex terminal dikonsep layaknya Taman Pakui Sayang, yang ada di JL AP Pettarani, Makassar.
"Kita punya lahan itu disana hampir sembilan ribu, terus sisanya punya perumnas. Nanti kita mau jadikan taman tematik, yah mirip model-model taman pakui lah. Kita sudah tinjau, sudah kita gambar bahkan kita sudah ekspos yah," kata Yusran.
Sejauh ini, lanjut Yusran RTH di Makassar baru sekitar sembilan persen dengan target ketersediaan RTH minimal 20 persen dari sokongan pemerintah dan 10 persen dari sektor privat.
"Kemudian Ada taman juga dibeberapa perumahan, intinya kita ingin bikin banyak-banyak RTH, untuk sarana masyarakat berasosiasi. Ada Perdos satu, Perumnas, ada di Minasa Upa, ada depan PLN," ujar Yusran.
Untuk mewujudkan itu, Yusran mengaku tidak akan membebankan dana pemerintah.
Ia rencana menggunakan Dana Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy