Tribun Mamasa
Objek Wisata Negeri di Atas Awan Buntu Liarra Tercemar, KPA Mamasa Geram
Objek wisata negeri di atas awan atau yang lebih dikenal Buntu Liarra berada di antara Kecamatan Balla dan Tandukkalua, Mamasa
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Suryana Anas
TRIBUNMAMASA.COM, TANDUKKALUA - Negeri di Atas Awan, demikian sebutan salah satu objek wisata yang statusnya masih sebatas potensi yang dimiliki Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).
Objek wisata negeri di atas awan atau yang lebih dikenal Buntu Liarra berada di antara Kecamatan Balla dan Tandukkalua, yakni Desa Balla Peu dan Desa Malimbong.
Objek wisata ini memiliki daya tarik lantaran berada di Puncak dengan ketinggian kurang lebih 1400 MDPAL, yang menawarkan pemandangan embun pagi laiknya lautan awan.
Belum tersentuh pembangunan dari dinas pariwisata menjadikan potensi wisata ini kurang terkelola.
Akibatnya, pengunjung potensi objek wisata andalan di Mamasa ini semrawut.
Betapa tidak, baru-baru ini sejumlah Komunitas Pencinta Alam (KPA) menemukan sampah sisa pembungkus makanan berserakan di atas Puncak Buntu Liarra.
Sampah bekas makanan instan dan makanan ringan berserakan di sekitar lokasi camping di Puncak itu.
Bahkan dikabarkan, kerap kali ditemukan pungkus kondom di atas Puncak bukit.
Kejadian itu membuat sejumlah pencinta alam geram. Tanpa basa-basi, puluhan aktifis lingkungan hidup ini melakukan pembersihan dengan memungut sampah.
“Seharusnya yang berkunjung ke lokasi ini, sampahnya dikumpul dan dibawa pulang saat turun kembali.
Alam ini tidak hanya dinikmati saja tetapi perlu dijaga kelestarianya,” ujar Asri Daen Saratu, salah satu anggota KPA Kamis, (16/7/2020) pagi tadi.
Pihaknya meminta agar semua pengunjung tetap memperhatikan kebersihan di objek wisata tersebut, dengan membawa pulang sampah bekas makanan.
“Kami berharap agar kita semua punya kesadaran soal kebersihan, alam ini tidak cukup hanya kita nikmati keindahanya namun perlu juga dijaga kebersihanya agar tetap lestari,” pinta Asri Daen Saratu.
Laporan wartawan @sammy_rexta