Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penipu Jual Boks Meteran

Waspada! Penipu Jual Paksa Boks Meteran Tersebar di Sulsel di Tengah Pandemi, PLN: Jangan Percaya!

Pelaku tersebar di sejumlah daerah yang ada di Sulsel. Mereka menjual penutup atau boks meteran kepada warga.

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Ansar
Warga
Pelaku penipuan catut PLN tutup wajahnya dan kuitansi pembayaran boks meteran di Maros. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19, warga Sulawesi Selatan diresahkan dengan maraknya penipuan catut PLN.

Pelaku tersebar di sejumlah daerah yang ada di Sulsel. Mereka menjual penutup atau boks meteran kepada warga.

Penjualan dilakukan secara paksa. Para pelaku beraksi saat kondisi rumah sedang sepi.

Pelaku lebih awal mengaku dari PLN dan langsung memasang boks di meteran. Setelah itu, ia minta uang Rp100 ribu.

Jika pemilik rumah tak punya uang, maka pelaku tak mau tinggalkan lokasi. 

Ketua KPU Sophia Marlinda Dipecat Gara-gara Dugaan Perselingkuhan: Saya Bingung!

Fakta Baru Tewasnya Jurnalis MetroTV Yodi Prabowo Setelah Polisi Periksa Ponsel Korban dan CCTV

Penipu juga tak mau membuka boksnya kembali. Hal tersebut meresahkan warga, akhir-akhir ini.

Ciri-ciri petugas PLN yakni memiliki surat tugas, pegawai atau mitra PLN menggunakan tanda pengenal, menggunakan seragam rapi dan tidak menerima pembayaran tunai. (*)
Ciri-ciri petugas PLN yakni memiliki surat tugas, pegawai atau mitra PLN menggunakan tanda pengenal, menggunakan seragam rapi dan tidak menerima pembayaran tunai. (*) (Surya)

Korban pun tersebar, di antaranya ada di Kabupaten Maros, Wajo dan Sidrap.

Seorang korban asal Maros, Mardiana mengaku menjadi korban. Ia harus bayar karena pelaku tak mau tinggalkan rumahnya.

"Tadi ada orang mengaku dari PLN, langsung pasang penutup meteran di rumah. Setelah itu minta uang Rp 100 ribu," kata dia, Selasa (13/7/2020).

"Awalnya saya tidak mau kasi uang. Tapi tidak mau tinggalkan rumah. Baru di rumah wanita semua. Kami takut," lanjut dia.

Saat kejadian, kondisi perumahannya sedang sepi. Sejumlah warga masih beraktivitas diluar.

Ia melanjutkan, pelaku juga menolak untuk difoto atau diambil gambarnya pakai ponsel.

Pelaku membalikkan badan saat dipotret.

Ia juga tak mau buka jaket, penutup kepala dan helmnya. 

Sementara warga Asal Maniangpajo, Wajo, Nanda juga mengaku pernah membeli boks meteran.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved