Terkuak Alasan Jokowi Tunjuk Prabowo Jadi Leading Sector Lumbung Pangan, Mentan SYL Juga Ditugaskan
Terkuak Alasan Jokowi Tunjuk Prabowo Jadi Leading Sector Lumbung Pangan Bukan Menteri Pertanian SYL
"Karena beliau sudah menyampaikan tidak ada visi-misinya menteri," imbuhnya.
"Kenapa Pak Prabowo dipercaya, ya mungkin Pak Jokowi melihat background Pak Prabowo pernah jadi Ketua HKTI, lalu juga waktu kampanye, dan sejak puluhan tahun beliau bicara soal ketahanan pangan," pungkasnya.
• BREAKING NEWS: Banjir Bandang Susulan Terjang Masamba dan Radda Luwu Utara
Simak videonya mulai menit ke- 17.40
Pengamat Politik: Mentan Harus Profesional
Pengamat Politik, Hendri Satrio memberikan tanggapan terkait penunjukkan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menjadi leading sector untuk mengurusi lumbung pangan nasional.
Dilansir TribunWow.com, Prabowo Subianto sebelumnya telah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai penggerak lumbung pangan yang seharusnya merupakan bidang kerja dari Kementerian Pertanian.
Dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam 'tvOne', Minggu (12/7/2020), Hendri Satrio menilai keputusan dari Jokowi tersebut sah-sah saja.
Menurutnya, Jokowi berhak untuk memerintah kepada siapapun dalam artian menteri untuk masalah apapun.
Karena seperti yang diketahui, semua kementerian adalah pembantu presiden.
Meski begitu dirinya tentu mengakui bahwa kondisi seperti itu menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat.
Mereka berpandangan bahwa Kementerian Pertanian-lah yang seharusnya meng-handle soal lumbung pangan.
Tidak sedikit juga yang menghubungkan dengan kondisi yang sedang terjadi pasca kemarahan Jokowi dan ancaman akan dilakukan reshuffle.
"Sebetulnya yang membuat pertanyaan publik kan kenapa kemudian presiden tidak memberikan wewenang itu kepada Mentan," kata Hendri Satrio.
"Apakah kinerja Mentan tidak bagus, apakah tingkat kepercayaan Pak Jokowi kepada kapasitas Mentan tidak terlalu tinggi dibanding dengan yang diberikan kepada Prabowo."
"Apakah kemudian ada rencana-rencana lain misalnya karena menyangkut isu reshuffle."
Oleh karenanya, pandangan yang diberikan masyarakat dalam menyikapi hal itu tidak terlepas dengan kondisi di kabinet di tengah isu reshuffle.
Namun menurutnya, kondisi tersebut tidak menjadi masalah.