Tribun Bulukumba
Ratusan Kades di Bulukumba Datangi Kantor DPRD, Minta Pansus BLT Dana Desa Tak Dilanjutkan
Mereka datang, untuk meminta Panitia Khusus (Pansus) Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, untuk tidak dilanjutkan.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Ratusan kepala desa (Kades) di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), mendatangi kantor DPRD, di Jalan Sulthan Hasanuddin, Kelurahan Bintarore, Kecamatan Ujung Bulu, Bulukumba, Senin (13/7/2020).
Mereka datang, untuk meminta Panitia Khusus (Pansus) Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, untuk tidak dilanjutkan.
Menurut mereka, para wakil rakyat ini sudah terlalu jauh masuk mencampuri 'dapur' pemerintahan desa.
Kepala Desa Bontonyeleng, Andi Baso Mauragawali mengatakan, pihaknya tidak menolak pansus tersebut.
Hanya saja mereka tak mendapat alasan yang kuat terkait DPRD membentuk pansus tersebut.
"Apa urgensinya sehingga dibentuk pansus BLT? Sama sekali tidak ada. Tidak ada kejadian luar biasa. Tidak ada kejadian krusial yang berdampak luas ke masyarakat," kata Opu, sapaannya.
Pansus tersebut, lanjut adik bupati Bulukumba itu, ia nilai tidak relevan.
Olehnya, ia menegaskan, bahwa pihaknya tak akan menghadiri pertemuan dengan DPRD selama dipanggil dalam bentuk pansus.
"Dan kami tidak akan melanjutkan apapun selama kami dipanggil dalam bentuk pansus," tegas mantan anggota DPRD Bulukumba itu.
Sementara itu, legislator Gerindra Bulukumba Muhammad Bakti, menjelaskan bahwa pansus ini dibuat karena banyaknya aspirasi yang masuk ke DPRD.
"Pansus ini dibentuk karena adanya aspirasi masyarakat," katanya.
Bakti juga menegaskan, bahwa pengawasan yang dilakukan DPRD Bulukumba dengan dibentuknya pansus tersebut, bukan untuk mencapuri 'dapur' pemerintah desa.
Hanya, hal ini menjadi wujud pengawasan DPRD Bulukumba terkait banyaknya laporan terkait distribusi BLT yang berasal dari dana desa ke masyarakat.
"Saya tidak melakukan dibilangi apa kerjanya DPRD. Saya melakukan dikira untuk mengintervensi, untuk mencampuri dapurta," jelasnya.
Meski tak ada keputusan yang lahir dalam pertemuan itu, namun para kades tetap memilih pulang dengan tertib. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi