Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prabowo Menteri Jokowi

Bukti Prabowo Subianto Menteri Setia ke Presiden Jokowi, Langsung Laksanakan Perintah Atasannya

Bukti kesetiaan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Presiden Jokowi, Langsung Laksanakan Perintah Atasannya

Editor: Mansur AM
Instagram @prabowo
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Presiden Jokowi 

Khusus kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Jokowi meminta belanjanya di dalam negeri saja.

Seperti belanja di PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad atau PT PAL.

"Yang bayar di sini, ya, yang cash, cash, cash APBN. Beli produk dalam negeri, saya kira Pak Menhan juga lebih tahu mengenai ini"

"Kepolisian juga sama. Saya kira belanja-belanja yang dulu belanja ke luar, rem dulu. Beli belanja yang produk-produk kita agar apa? Ekonomi kena trigger bisa memacu growth kita, pertumbuhan kita," kata Jokowi.

5 Fakta & Profil Data Diri Badaruddin Politisi Belopa Mau Lengserkan Tommy Soeharto Ketum Berkarya

BERIKUT 6 Golongan Bebas Masuk Makassar Tanpa Surat Keterangan Bebas Covid-19 & Titik Pemeriksaan

PROMO Paket Internet Telkomsel Terbaru Juli 2020: Rp 40 Ribu Kuota 10 GB, Masa Aktif 30 Hari

"Ini kemendikbud ada Rp 70,7 triliun, kemensos Rp 104,4 triliun, kemenhan Rp 117,9 triliun, Polri Rp 92,6 triliun, kemenhub Rp 32,7 triliun. Saya minta di kementerian dan juga di kepolisian ini dipercepat semuanya belanjanya," kata Jokowi m embacakan kementerian dan lembaga dengan budget besar.

Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan jajarannya bahwa kondisi dunia saat ini tengah mengalami krisis, terutama di bidang kesehatan dan ekonomi. Oleh sebab itu, Presiden meminta seluruh jajarannya untuk memiliki sense of crisis yang sama dan bekerja lebih keras lagi.

"Pada kondisi krisis, kita harusnya kerja lebih keras lagi. Jangan kerja biasa-biasa saja. Kerja lebih keras dan kerja lebih cepat."

"Itu yang saya inginkan pada kondisi sekarang ini. Membuat Permen (Peraturan Menteri) yang biasanya mungkin 2 minggu ya sehari selesai, membuat PP (Peraturan Pemerintah) yang biasanya sebulan ya 2 hari selesai, itu loh yang saya inginkan," tegas Presiden saat memimpin rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 7 Juli 2020.

Kepala Negara juga mendorong jajarannya untuk tidak hanya bekerja dengan menggunakan cara-cara yang biasa.

Lebih lanjut, Presiden meminta agar jajarannya membuat terobosan dalam melaksanakan prosedur, misalnya dengan menerapkan smart shortcut.

"Kita harus ganti channel dari ordinary pindah channel ke e xtraordinary Dari cara-cara yang sebelumnya rumit, ganti channel ke cara-cara cepat dan cara-cara yang sederhana."

"Dari cara yang SOP (standar operasional prosedur) normal, kita harus ganti channel ke SOP yang smart shortcut. Gimana caranya? Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara lebih tahu dari saya, menyelesaikan ini. Kembali lagi, jangan biasa-biasa saja," jelasnya.

Di bidang ekonomi, Presiden menyebut bahwa prediksi ekonomi dunia juga kurang menggembirakan.

Menurut informasi yang Presiden terima dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), kontraksi ekonomi global diprediksi mencapai minus 6 hingga 7,6 persen.

"Kalau kita ini tidak ngeri dan menganggap ini biasa-biasa saja, waduh, bahaya banget. Belanja juga biasa-biasa saja, _spending_ kita biasa-biasa saja, enggak ada percepatan," imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved