Liga 1 2020
Liga 1 Dilanjutkan, Ini Komentar Presiden Maczman dan Red Gank
Seluruh pertandingan Liga 1 akan dipusatkan di Pulau Jawa dan digelar tanpa penonton. Klub-klub dari luar Jawa akan berkandang di Yogyakarta
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan akan melanjutkan kompetisi Liga 1 pada 1 Oktober nanti.
Seluruh pertandingan Liga 1 akan dipusatkan di Pulau Jawa dan digelar tanpa penonton. Klub-klub dari luar Jawa akan berkandang di Yogyakarta dan sekitarnya.
Presiden The Macz Man, Ocha Alim juga menyebut, terpenting dalam kelanjutan liga ini adalah fair play.
"Sebenarnya PSM main di mana saja tidak masalah, yang penting tetap menjunjung tinggi fairplay, aturan betul betul dijalankan dengan baik," kata Ocha.
Ocha yakin dengan kemampuan tim PSM sekarang, dimanapun laga digelar dapat menunjukkan yang terbaik, seperti saat bermain di Makassar.
Tak hanya itu, menurutnya yang terpenting adalah penyelelenggara liga memperhatikan soal keamanan seluruh pemain dan official klub.
"Yang paling penting saya berharap operator Liga 1 ini betul betul melihat sisi keamanan semua pemain dan official, kalau pandemi covid-19 ini masih bermasalah sebaiknya dipikirkan matang matang karena tentu saja suporter akan datang menyaksikan timnya," ucap dia.
"Keselamatan tim dan official jauh lebih berharga dari satu gelar dan pialanya yang akan diperebutkan," tegasnya.
Meski belum ada keputusan resmi terkait degradasi dan promosi, namun Ocha menilai jika hal itu dihilangkan, akan membuat gairah sepak bola berkurang.
"Kalau saja nanti tidak ada tim degradasi, maka sepakbola kita mundur. Kompetisi ini tidak akan bergairah," pungkasnya.
Senada, Presiden Red Gank Sul Daeng Kulle berharap kelanjutan liga dapat berdampak baik bagi tim, dan juga Timnas Indonesia.
"Ya semoga saja dengan berlanjutnya liga bisa ada manfaat bagi tim dan terkhusus buat persiapan Timnas U-21 tahun depan," katanya.
"Hanya saja penyelenggara harus betul-betul konsisten dengan aturan yang dibuat apalagi kan gak ada degradatlsi, yang sangat memungkinkan adanya konspirasi menuju juara termasuk hal-hal lain yang melanggar marwah Fair Play," imbuhnya.