MUI Makassar
Ketua MUI Makassar AGH Dr Baharuddin Harap Ulama, Masyarakat, dan Pemerintah Selalu Bersinergi
MUI Makassar konsisten berperan sebagai mitra pemerintah dan tidak dalam posisi berseberangan
Penulis: Hasan Basri | Editor: Jumadi Mappanganro
TRIBUN-TMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar AGH Dr Baharuddin HS berharap para ulama, masyarakat, dan pemerintah senantiasa bersinergi dalam situasi apapun.
Termasuk pada masa pandemi covid-19 yang sedang melanda ratusan negara, termasuk Indonesia.
Bentuk sinergi dimaksud di antaranya saling melibatkan dalam mengambil berbagai keputusan strategis.
Seperti dalam upaya membantu pemerintah dalam upaya mempercepat penanganan corona di daerah ini.
"Yang diperlukan adalah meningkatkan kesadaran kolektif seluruh masyarakat bahwa covid-19 ini bukan hanya urusan pemerintah. Tapi urusan kita semua," harap Baharuddin yang juga Rais Syuriah PCNU Kota Makassar ini, Sabtu (12/7/2020).
“Berhenti juga menyebarkan informasi yang bisa menyebabkan ketakutan warga dan konflik horizontal atau memicu ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah atau permusuhan antarpihak,” harap
Sudah sepatutnya seluruh alim ulama untuk ikut ambil bagian dalam melawan musuh yang tidak terlihat ini.
Menurutnya, ulama itu memiliki senjata yang bisa melawan musuh yang tidak terlihat itu.
“Senjata kita juga adalah doa kepada Allah agar diberi keselamatan dan dipulihkan dari cobaan ini. Selain doa, kita juga harus bekali diri dengan alat pelindung dari corona seperti masker,” paparnya.
Sebelumnya, Baharuddin juga juga meminta meminta semua pihak tetap tenang menyikapi ulah Ince Ni'matullah (40), warga Kota Makassar yang melempar dan hendak merobek Al-Qur'an beberapa hari lalu.
MUI memastikan kasus wanita melempar Al-Qur'an yang sempat viral sudah ditangani polisi.
Terpisah Ketua Bidang Komunikasi MUI Makassar Dr Firdaus Muhammad mengajak Gugus Tugas Covid-19 di berbagai daerah agar melibatkan MUI setempat dalam penanganan pemulasaran jenazah pasien covid-19.
Hal ini untuk memberi rasa ketenangan masyarakat, khususnya umat Islam, bahwa pemulasaraan jenazah Covid-19 di Indonesia tak hanya mengikuti protokol WHO tapi juga sesuai syariah atau keyakinan yang dianut pasien saat masih hidup.
Firdaus memastikan bahwa MUI konsisten berperan sebagai mitra pemerintah dan tidak dalam posisi berseberangan karena peran ulama adalah untuk memberikan kesejukan dan ketenangan di masyarakat.
Terkait pilkada serentak yang akan segera digelar, MUI juga mengingatkan agar umat Islam bisa menyikapinya dengan penuh kedewasaan.