Tribun Timur VIP
Diterpa Gelombang Kedua, Begini Ketatnya Pemerintah Australia Lawan Corona
Imran Hanafi di awal pemaparannya menyampaikan bagaimana kondisi terkini di Australia, khususnya Canberra dalam menghadapi covid-19.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Canberra Australia, M Imran Hanafi menjdi narasumber Tribun Timur VIP, bertema dari Aktivis ke Pendidik & Diplomat, Sabtu (11/7/2020).
Imran Hanafi di awal pemaparannya menyampaikan bagaimana kondisi terkini di Australia, khususnya Canberra dalam menghadapi covid-19.
Menurutnya, saat ini Australia menghadapi gelombang kedua pandemi covid-19, namun penanganannya sangat baik.
"Relatif jauh lebih baik penanganannya, walau ada gelombang kedua di Melbourne menyebabkan pemerintah Mengambil tindakan lebih ketat," kata dia.
Di tempat Imran, Canberra, baru-baru ini empat orang dinyatakan positif yang diduga berhubungan dngan kejadian di Melbourne.
"Di tempat saya di Canberra, tiga hari terakhi ada tambahan empat orang. Walau begitu, saya menganggap sejauh ini, ada kesadaran tinggi masyarakat, apa yanv disampikan pemerintah menjadi pegangan untuk tak melakukan hal di luar yang sudah ditentukan pemerintah," jelasnya.
Lanjut Imran, ada beberapa tempat di Australia, khususnya Kota Melbourne yang menerapkan lockdown, namun masyarakat di daerah lainnya masih dapat beraktivitas normal secara terbatas.
"Yang lockdown ada beberapa tempat di Melbourne negara bagian Victoria, khususnya beberapa blok apartemen di sana, yang memang ada penyebaran. Walau begitu, di tempat lain masyarakat tetap bsa keluar membeli keperluan dasar," paparnya.
"Kalau kami di Canberra, relatif lebih baik, di sini juga penduduk tak terlalu banyak seperti di Melbourne," tambahnya.
Terjadinya gelombang kedua pandemi di Australia, kata Imran, tak terlepas dari pelonggaran yang sempat dilakukan pemerintah negeri Kanguru itu.
"Gelombang kedua di Melbourn dan Victoria pada umumnya, karena gelombang pertama sudah dianggap turun sehingga ada pelonggaran. Pelonggaran ini yang menyebabkan muncul. Tingkat orang dites cukup tinggi, sedangkan di Canberra yang empat orang positif ini berhubungan dengan kejadian di Melbourne," jelasnya.
Tak hanya itu, pemerintah setempat juga langsung membatasi akses keluar masuk ke negara bagian yang terpapar gelombang kedua Covid-19.
"Memang ada PSBB, terutama di Melbourne dan Victoria. Perbatasan keluar masuk Victoria, misalnya ke New Southnwales dan Queensland, itu ditutup," ujarnya.
"Memang tak parah, hanya saja pemerintah langsung ambil langkah cepat dan tegas. Di Canberra misalnya, hanya empat orang positif, tapi pemerintah langsung ambil tindakan," pungkasnya. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam