Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nikahi Gadis Usia 12 Tahun

Terpaut Umur 32 Tahun, Pria Ini Nikahi Gadis Usia 12 Tahun di Pinrang, Si Wanita Sempat Lari 3 Hari

Tapi pihak KUA menolak karena pihak perempuan masih di bawah umur. Atas dasar itu, pihak keluarga pun melakukan pernikahan secara adat

Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Arif Fuddin Usman
Grup Pinrang Fasah Sidrap
Warga Desa Watang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan dihebohkan dengan pernikahan anak di bawah umur, Baharuddin (44) dengan NS (12). 

TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG - Cinta memang tak mengenal batas usia.

Ungkapan itu cocok dialamatkan pada pasangan suami istri, Baharuddin (44) dan NS (12).

Ternyata, Sebelum Latihan Perdana Pagi Tadi, Seluruh Skuat Timnas U16 Wajib Jalani Tes Ini

UTBK SBMPTN 2020 Dimulai, Rektor UNM Pastikan Berjalan Sesuai Protokol Covid, Ini yang Dilakukan?

Kedua mempelai ini sempat heboh lantaran menikah dengan usia yang terpaut sangat jauh yakni 32 tahun.

Pernikahan keduanya berlangsung di Desa Watang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Selasa (30/6/2020) lalu.

Informasi yang dihimpun Tribun Timur, Baharuddin adalah seorang pria yang bekerja sebagai tukang pijat asal Makassar.

Baharuddin pertama kali bertemu NS di sebuah hajatan keluarganya yang lokasinya tak jauh dari rumah NS.

Dari situlah mereka mulai menjalin hubungan dan komunikasi intens, hingga pada akhirnya Baharuddin memantapkan hati untuk menikahi NS.

"Mereka baru satu kali ketemu, saat suami anak saya ini menghadiri acara hajatan keluarganya yang lokasinya tak jauh dari rumah.”

Klasemen Sementara Premier League Liga Inggris Senin 6 Juli 2020, Persaingan 4 Besar Makin Ketat

Cari Bahan Kue? Ini 9 Toko Bahan Kue di Makassar Selain Baji Pamai, Lengkap Alamat, Nomor Telepon

“Selebihnya, komunikasi mereka lewat telepon," kata ayah tiri NS, Sappe (40) saat ditemui TribunPinrang.com di rumahnya, Senin (6/7/2020).

Ia menyebutkan, keduanya menjalin komunikasi rutin selama kurang lebih 5 bulan, hingga akhirnya sang pria pun memberanikan diri melamar NS.

"Dua kali dia melamar anak saya, kami tolak. Apalagi, anak kami ini masih di bawah umur," cerita Sappe.

ilustrasi pernikahan
ilustrasi pernikahan (int)

Karena adanya penolakan itu, NS pun kecewa dan kesal ke kedua orang tuanya.

Bahkan, sempat memilih kabur dari rumah selama tiga hari.

Selain itu, NS juga sempat mengancam akan menikah diam-diam bersama Baharuddin di Makassar.

Pupuk Kaltim Salurkan 212.053 Ton Pupuk Urea Subsidi untuk Sulawesi Selatan

Virus Corona Bukan Konspirasi, dr Sugih Wibowo Ngajak Buktikan, Siapa Mau Jadi Relawan?

Tak tega melihat hal itu, kedua orang tua NS pun terpaksa merestui pernikahan mereka.

"Dari pada terjadi sesuatu yang lebih fatal.

Kami terpaksa memilih jalur pernikahan ini untuk kebaikan bersama," terang Sappe.

Terpaut Usia 32 Tahun

Warga Desa Watang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang dihebohkan dengan pernikahan anak di bawah umur.

Pasalnya, usia sang mempelai perempuan dan pria terpaut cukup jauh. Yakni, selisih 32 tahun.

Pernikahan tersebut adalah pria tunanetra bernama Baharuddin (44) dan seorang gadis belia berinisial NS (12).

Baharuddin adalah seorang pria yang bekerja sebagai tukang pijat asal Makassar.

Keduanya bertemu di sebuah hajatan keluarga sang pria yang lokasinya tak jauh dari rumah NS.

Dari situlah mereka mulai menjalin hubungan dan komunikasi intens, hingga pada akhirnya Baharuddin memantapkan hati untuk menikahi NS.

Kepala Desa Watang Pulu Darmawan tak menampik adanya kejadian tersebut.

"Benar, akan dan resepsi pernikahan mereka berlangsung tangal 30 Juni 2020 malam," katanya.

Darmawan menyebutkan, pasangan tersebut sempat mengajukan surat pengantar dari desa.

Surat itu akan dipergunakan sebagai legalitas pernikahan di KUA Kecamatan Suppa.

"Tapi pihak KUA menolak karena pihak perempuan masih di bawah umur," jelasnya.

Atas dasar itu, pihak keluarga pun melakukan pernikahan secara adat dengan alasan tak ada unsur paksaan di dalamnya.

"Jadi yang nikahkan saat itu adalah kakaknya. Tak melibatkan KUA ataupun imam setempat," pungkas Darmawan. 

Ayah tiri NS, Sappe menyebutkan, keduanya menjalin komunikasi rutin selama kurang lebih 5 bulan, hingga akhirnya sang pria pun memberanikan diri melamar NS.

"Dua kali dia melamar anak saya, kami tolak. Apalagi, anak kami ini masih di bawah umur," cerita Sappe.

Karena adanya penolakan itu, NS pun kecewa dan kesal ke kedua orang tuanya. Bahkan, sempat memilih kabur dari rumah selama tiga hari.

Selain itu, NS juga sempat mengancam akan menikah diam-diam bersama Baharuddin di Makassar.

Tak tega melihat hal itu, kedua orang tua NS pun terpaksa merestui pernikahan mereka. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved