Ruben Onsu Nangis Dengar Lagu Ini, Ungkap Curhat Betrand Peto tentang Sarwendah, Tak Lagi Perhatian?

TRIBUNTIMURWIKI.COM-Presenter Ruben Onsu kembali menitihkan air mata mendengar lagu Pemenang Hidup yang merupakan lagu dari sang putranya Betrand Peto Putra Onsu.

Jika sebelumnya, Betrand menyanyikan lagu tersebut sendirian.

Kini sang bunda, Sarwendah berduet dengannya dengan lagu Pemenang Hidup tersebut.

Perbedaan yang cukup unik pada lagu kali ini, karena Sarwendah merubah liriknya menjadi bahasa mandarin.

Ruben pun melakukan reaction dari video klip yang telah rampung pada 14 Juni 2020 lagu.

Pada reaction tersebut Ruben tak kuasa menahan air matanya melihat sang istri dan anaknya kembali bernyanyi bersama.

Lantas apa yang menjadi alasan Ruben kembali menitihkan air mata?

Semua terekam jelas dalam tayangan The Onsu Family - Ayah kembali menangis saat Reaction lagu "Pemenang Hidup".

Di menit ke 5, Ruben tak kuasa menahan air matanya.

Sambil mengambil tisu, ia coba mengusap air matanya tersebut.

"Ini kalau saya cerita memang saya sebenarnya sebelum lagu ini, dia sering menanyakan kenapa dia tak pernah nyanyi lagi sama bundanya," tuturnya dikutip dari The Onsu Family - Ayah kembali menangis saat Reaction lagu "Pemenang Hidup" yang tayang di channel The Onsu Family, Kamis (2/7/2020).

Menurutnya, selama ini Betrand tak pernah marah ataupun kesal ketika ada yang mengganjal dirasakannya.

"Dia pasti diam saja," tuturnya.

Melihat pertanyaan Betrand yang ternyata diungkapkan berkali-kali tersebut, Ruben pun menceritakan kepada Sarwendah.

"Karena memang, bundanya ada Thalia yang sekarang lagi butuh perhatian tambah. Sehingga menurut bundanya kalau nyanyi, Onyo aja," katanya.

"Tapi ketika saya diskusi pertanyaan itu bukan hanya sekali. Akhirnya saya bicara dengan Sarwendah," tambahnya.

Hingga akhirnya Ruben menawarkan lagu yang sudah jadi agar segera memenuhi keinginan anaknya berduet dengan Sarwendah.

"Jadi sudahlah ikutan aja dengan lagu yang sudah ada. Di translate pake bahasa mandarinnya sama Sarwendah. Saya minta anak-anak MOP buat musiknya secara cepat," katanya.

Diakui Ruben, Betrand Peto selalu mendapat banyak perhatian oleh Sarwendah.

Itu sebabnya, menurut Ruben, Betrand merasa ganjal ketika tak berduet lagi dengan ibunya.

"Kalau lagu yang dinyanyikan Onyo sama Bundanya itu biasa dia tonton berkali-kali, sampai senyum-senyum sendiri," tuturnya.

Setelah musik jadi dari lagu Pemenang Hidup, proses syuting pun dimulai.

Sayangnya, kondisi Sarwendah yang tak memungkinkan membuat Ruben berniat membatalkan syuting pada hari tersebut.

Namun jawaban Sarwendah sontak membuat Ruben kaget.

"Ada satu kalimat yang dibuat Wenda membuat saya tidak menyangka. Wenda bilang kalau kita ganti tanggal lain pasti akan buat Betrand sedih padahal hari ini hari yang ditunggu sama Betrand untuk recording," tuturnya.

"Kalau kita tunggu lagi, Betrand akan melewati harinya diam dan bundanya tak mau lihat dia diam," kata Ruben menirukan kalimat yang disampikan Wenda.

Ruben pun melihat antusias Wenda walaupun sedang sakit gigi akhirnya tetap melanjutkan syuting dan recording.

"Disitu Wenda masih sakit gigi, tapi dia tdk mau batalkan itu dia tetap melewatkan semuanya untuk putranya," katanya.

Ruben pun memberikan pesan kepada putra pertamanya tersebut.

"Suatu saat Onyo sudah besar, Onyo bisa melihat bagaimana sebenarnya perjuangan MOP untuk Onyo tetap berkarya. Ayah melakukan yang terbaik buat Onyo dan kariernya. Di usia Onyo masuk ke keluarga bunda, itu tidak semua tv, tidak semua bisa menerima usia teenegers. Itu batasan lagu menjadi salah satu hal yang dipikirkan," katanya.

Meski lagu tersebut, sambung Ruben, adalah Pemenang Hidup namun buat Ruben, Betrand harus bisa menjadi pemenang hidup kedepan tidak hanya untuk dirinya, Sarwendah, Thalia dan Thania tapi untuk keluarga besar Betrand di NTT.

"Ayah berusaha semaksimal ayah untuk memberikan yang terbaik. Onyo jadi artis yang baik ya," tuturnya.

Lirik:

Pemenang Hidup
Betrand Peto Putra Onsu
Ku mencari dan menanti
Akan datang sentuhan kasih
Yang akan membasahi keringanya hati
Dilanda kesedihan tak bertepi
Sementara dengan mudahnya
Mereka dapati bahagia
Diantara canda tawa tanpa nestapa
Mengapa ku tak seperti mereka
Jalan panjang ini harus kulalui
Meski onak duri melukai kaki
Kupercaya akan tiba di satu masa
Saat ku temui hari bahagia
Tuhan tolong aku bimbinglah tanganku
Biar air mata membasuh lukaku
Tak akan kubiarkan derita menderaku
Ku akan jadi pemenang hidupku
Biar malam berganti pagi
Biar bulan dan matahari
Menjadi saksi keikhlasanku
Kutegarkan langkahku ini
Kuhadapi dengan berani
Tuk dapati sebentuk cinta kasih
Jalan panjang…

(*)