Mengenang Mochtar Lubis, Ikut Dirikan Kantor Berita Antara, Pernah Dipenjara saat Era Soekarno
Seorang jurnalis kawakan dan pengarang ternama asal Indonesia, Mochtar Lubis meninggal dunia pada 2 Juli 2004
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Dalam setiap peristiwa yang terjadi di dunia, momen kepergian adalah salah satu yang paling menguras perasaan.
Perasaan duka dan sedih yang berujung pada air mata.
Itulah mungkin yang dirasakan para penggemar bahkan keluarga dari Mochtar Lubis.
Seorang jurnalis kawakan dan pengarang ternama asal Indonesia yang meninnggal tepat hari ini 2 Juli 2004.
Terhitung 15 tahun sudah kepergiannya, namun ia meninggalkan banyak karya untuk dikenang.
Untuk mengenal lebih jauh tentang Mochtar Lubis berikut ini ringkasan profilnya dilansir dari Wikipedia.com:
Profil
Mochtar Lubis lahir di Padang, Sumatera Barat, 7 Maret 1922.
Ia meninggal di Jakarta, 2 Juli 2004 pada umur 82 tahun.
Dia merupakan lulusan HIS dan Sekolah Ekonomi Kayu Tanam yang belajar tentang jurnalisme dan beberapa bahasa asing secara autodidak.
Sejak zaman pendudukan Jepang ia telah dalam lapangan penerangan.
Ia turut mendirikan Kantor Berita ANTARA, kemudian mendirikan dan memimpin harian Indonesia Raya yang telah dilarang terbit.
Ia mendirikan majalah sastra Horizon bersama-sama kawan-kawannya.
Pada waktu pemerintahan rezim Soekarno, ia dijebloskan ke dalam penjara hampir sembilan tahun lamanya dan baru dibebaskan pada tahun 1966.
Pemikirannya selama di penjara, ia tuangkan dalam buku Catatan Subversif (1980).
Pernah menjadi Presiden Press Foundation of Asia, anggota Dewan Pimpinan International Association for Cultural Freedom (organisasi CIA), dan anggota World Futures Studies Federation.
Novelnya, Jalan Tak Ada Ujung (1952 diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh A.H. John menjadi A Road With No End, London, 1968), mendapat Hadiah Sastra BMKN 1952; cerpennya Musim Gugur menggondol hadiah majalah Kisah tahun 1953; kumpulan cerpennya Perempuan (1956) mendapatkan Hadiah Sastra Nasional BMKN 1955-1956; novelnya, Harimau! Harimau! (1975), meraih hadiah Yayasan Buku Utama Departeman P & K; dan novelnya Maut dan Cinta (1977) meraih Hadiah Sastra Yayasan Jaya Raya tahun 1979.
Selain itu, Mochtar juga menerima Anugerah Sastra Chairil Anwar (1992).
Bersama sejumlah cendekiawan, dia mendirikan Yayasan Obor Indonesia, sebuah penerbit buku.
Pidato kebudayaannya pada tanggal 6 April tahun 1977 di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta dituangkan dalam sebuah buku yang berjudul "Manusia Indonesia".
Buku yang diterbitkan oleh Yayasan Obor Indonesia (YOI) ini mendapat pro dan kontra dari masyarakat karena mengungkap stereotip manusia Indonesia, terutama sifat-sifat negatifnya.
Data Diri:
Nama: Mochtar Lubis
Lahir: 7 Maret 1922
Tempat Lahir: Padang, Hindia
Meninggal: 2 Juli 2004
Kebangsaan: Indonesia
Pekerjaan: Penulis
Bibliografi
Tidak Ada Esok (novel, 1951)
Si Jamal dan Cerita-Cerita Lain (kumpulan cerpen, 1950)
Teknik Mengarang (1951)
"Jalan Tak Ada Ujung" (1952)
Teknik Menulis Skenario Film (1952)
Perempuan (kumpulan cerpen, 1956)
Harta Karun (cerita anak, 1964)
Tanah Gersang (novel, 1966)
Senja di Jakarta (novel, 1970; diinggriskan Claire Holt dengan judul Twilight in Jakarta, 1963)
Judar Bersaudara (cerita anak, 1971)
Penyamun dalam Rimba (cerita anak, 1972)
Harimau! Harimau! (novel, 1975)
Manusia Indonesia (1977)
Berkelana dalam Rimba (cerita anak, 1980)
Kuli Kontrak (kumpulan cerpen, 1982)
Bromocorah (kumpulan cerpen, 1983)