Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mei 2020, Tingkat Okupansi Hotel Naik 26,28 Persen, Berikut Penjelasan Pihak BPS Sulsel

Bila dibandingkan dengan Mei 2019 (37,69 persen), TPK hotel berbintang pada Mei 2020 turun 11,41 poin.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Ilham Mulyawan Indra
Abdiwan/Tribun Timur
Karyawan menggunakan alat pelindung wajah dan kaos tangan saat melayani tamu di hotel Claro jalan AP Pettarani Makassar, Jumat (29/5/2020). 

Mei 2020, Tingkat Okupansi Hotel Naik 26,28 Persen, Berikut Penjelasan Pihak BPS Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan merilis perkembangan bisnis sektor pariwisata dan transportasi untuk Mei 2020.

Data ini diungkapkan melalui jaringan akun YouTube BPS Sulawesi Selatan pada Rabu (2/7/2020) lalu.

Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah mengatakan, akibat pandemi Covid-19 hingga diberlakukannya Pembatasan Sosial berskala Besar (PSBB), membuat tempat wisata-tempat wisata tak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Penandatanganan kerja sama dilakukan Rektor UNM Prof Dr Husain Syam MTP dan Kepala BPS Sulawesi Selatan, Yos Rudiansyah dalam Sensus 2020 di Menara Pinisi UNM, Kamis (5/3/2020).
Penandatanganan kerja sama dilakukan Rektor UNM Prof Dr Husain Syam MTP dan Kepala BPS Sulawesi Selatan, Yos Rudiansyah dalam Sensus 2020 di Menara Pinisi UNM, Kamis (5/3/2020). (dok humas unm)

"Kembali 0 kunjungan, sudah dua bulan karena adanya PSBB, selain itu negara yang mau berkunjung juga sedang melakukan lock down," kata Yos.

Sementara itu, untuk okupansi hotel ada kenaikan penghuni kamar di hotel berbintang dari April ke Mei.

"Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Sulawesi Selatan pada Mei 2020 naik 5,38 poin dibandingkan dengan TPK pada April 2020, yaitu dari 20,90 persen pada April 2020 menjadi 26,28 persen pada Mei 2020, “ jelasnya.

Bila dibandingkan dengan Mei 2019 (37,69 persen), TPK hotel berbintang pada Mei 2020 turun 11,41 poin.

Sementara itu, jumlah penumpang yang menggunakan pesawat terbang terjadi penurunan drastis.

Yos menuturkan hanya sekitar 14 ribu orang yang menggunakan jasa transportasi udara. Padahal biasanya penumpang dalam seharinya bisa mencapai angka 700 hingga 800 ribu orang.

Ia mengungkapkan jumlah penumpang penerbangan domestik yang datang, berangkat dan transit mengalami penurunan sebesar 90,80 persen dari 159.528 orang pada bulan April 2020 menjadi 14.676 orang pada bulan Mei 2020 dan turun 98,00 persen dibandingkan bulan Mei 2019 (735.583 orang).

Kamar Hotel Mercure Makassar Nexa Pettarani - Hotel Mercure Makassar Nexa Pettarani menghadirkan promo spesial bagi Anda yang ingin quality time bersama keluarga.
Kamar Hotel Mercure Makassar Nexa Pettarani - Hotel Mercure Makassar Nexa Pettarani menghadirkan promo spesial bagi Anda yang ingin quality time bersama keluarga. (Mercure Makassar Nexa Pettarani)

Selama Mei jumlah penumpang internasional yang datang, berangkat dan transit di Bandara Hasanuddin sebanyak 5 orang.

Sedangkan transportasi laut pun juga mengalami penurunan penumpang. Penumpang angkutan laut domestik yang datang dan berangkat terjadi penurunan sebesar 95,67 persen dari 7.299 orang pada bulan April 2020 menjadi 316 orang pada bulan Mei 2020.

Dibandingkan bulan Mei 2019 dengan jumlah penumpang 98.979 orang terjadi penurunan 99,68 persen.

Jumlah barang yang dibongkar dan dimuat kapal domestik turun 15,40 persen dari 548.003 ton pada bulan April 2020 menjadi 463.631 ton pada bulan Mei 2020. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved