Sekolah di Makassar Tetap Ramai di Hari Pertama PPDB SD-SMP Non Zonasi
Orangtua pendaftar tetap memadati sekolah untuk menemui panitia PPDB dan mempertanyakan sistem pendaftaran.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Mahyuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Orangtua calon peserta didik baru memadati sekolah dan kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar di hari pertama pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SD-SMP untuk jalur non zonasi, Rabu (1/7/2020).
Meski pendaftaran dibuka online, namun orangtua pendaftar tetap memadati sekolah untuk menemui panitia PPDB dan mempertanyakan sistem pendaftaran.
Padahal PPDB dibuka secara online untuk menghindari kerumuhan orangtua maupun calon siswa di sekolah.
Apalagi pemerintah melalui Dinas Pendidikan telah melarang aktivitas di dalam sekolah.
Pantauan Tribun, keluhan server PPDB sulit diakses paling banyak dikeluhkan orangtua calon siswa.
Selain itu, titik koordinat juga menjadi kendala pendaftar.
Orangtua calon siswa menilai sistem titik koordinat tidak akurat.
• Orang Tua Pelajar Seruduk Kantor Disdik Makassar, Gara-gara Titik Koordinat PPDB
• UPDATE Jadwal PPDB Online SD-SMP Makassar, ppdb.makassar.go.id & disdik.makassar.go.id, Mulai Besok
• Aturan Mendikbud Soal PPDB, Anak Guru di Makassar Prioritas Masuk di Sekolah Negeri
Ketua Panitia PPDB Kota Makassar Ahmad Hidayat menyebutkan, persoalan server memang selalu dikeluhkan.
Hal itu wajar karena penggunanya mencapai puluhan ribu orang.
"Semua menggunakan server di hari yang sama, makanya ada yang lambat, ada juga yang kesulitan mengakses server," kata Hidayat.
Dia menjelaskan, masih banyak orangtua maupun calon siswa yang belum memahami jalur pendaftaran yang dibuka secara daring.
Mereka kebingungan mengunggah dokumen pendaftaran.
Khususnya bagi calon peserta didik yang mendaftar melalui jalur prestasi.
Ada juga orangtua calon siswa yang pendaftar jalur zonasi. Padahal jalur itu yang belum dibuka.
"Keluhan hari ini akan kita evaluasi agar tidak terulang di hari kedua,” ucap Hidayat.