Update Corona Palopo
Pelaku Ekonomi Kreatif di Palopo Keluhkan Bantuan Makanan Kemenparekraf, Busuk dan Berjamur
Bantuan yang disalurkan melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kota Palopo itu sudah tidak layak konsumsi.
Penulis: Hamdan Soeharto | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNPALOPO.COM, WARA - Sejumlah warga Kota Palopo mengeluhkan bantuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Kemenparekraf) bekerjasama dengan Polda Sulawesi Selatan (Sulsel).
Bantuan yang disalurkan melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kota Palopo itu sudah tidak layak konsumsi.
Bantuan ini adalah untuk pelaku ekonomi kreatif yang terdampak Covid-19.
Isi paket bantuan berupa beras 5 kilogram, makanan siap saji seperti abon, dan ikan tuna.
Salah satu warga yang menerima bantuan itu, Mutiara (40), mengatakan, ikan tuna yang diterima dalam kondisi busuk, beras sudah tidak bisa dikonsumsi, dan abon hampir kadaluarsa dalam waktu empat hari lagi.
“Ikan tuna sudah busuk, beras yang diterima tidak bisa dikonsumsi karena berkutu. Sementara abon ada yang tinggal empat hari habis masa kadaluarsanya,” tutur warga Jl Andi Ahmad, Kelurahan Murante, Kecamatan Mungkajang itu.
Selain itu, abon yang dalam kemasan siap saji juga sudah berjamur.
“Apa yang bisa dimanfaatkan kalau sembakonya sudah busuk saat diterima. Jadi kami pasti akan buang sembako yang sudah busuk ini,” katanya.
Ketua Srikandi Pemuda Pancasila Kota Palopo, Sharma Hadeyang menyayangkan kondisi ini.
Sementara itu, saat tribun-timur.com mencoba mengonfirmasi terkait hal ini, hingga berita ini tayang belum ada jabawan dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi kreatif Kota Palopo.(*)
Laporan Wartawan Tribunpalopo.com, @hamdansoeharto_