Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Neraca Perdagangan

Neraca Perdagangan Surplus, Kepala BPS Sulsel: Baik untuk Cadangan Devisa Negara

Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan (BPS Sulsel) merilis data terbaru ekspor dan impor untuk Mei 2020.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan (BPS Sulsel) merilis data terbaru ekspor dan impor untuk Mei 2020.

Nilai ekspor yang dikirim melalui pelabuhan Sulawesi Selatan pada bulan Mei 2020 tercatat mencapai 91,63
 juta dollar AS.

Angka ini mengalami penurunan sebesar 15,47 persen bila dibandingkan nilai ekspor bulan April 2020 yang
mencapai 108,40 juta dollar AS.

Selaras dengan hal itu, capaian Mei 2020 tercatat mengalami penurunan sebesar 11,50 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 103,54 juta dollar AS.

Lima komoditas utama yang diekspor pada Mei 2020 yaitu Nikel, Biji-bijian berminyak dan Tanaman Obat, Besi dan Baja, Ikan, Udang dan Hewan Air Tidak Bertulang Belakang Lainnya, serta Garam, belerang dan kapur dengan distribusi persentase masing-masing sebesar 57,69 persen, 12,94 persen, 6,74 persen, 4,77 persen, dan 4,60 persen.

Sebagian besar ekspor pada Mei 2020 ditujukan ke Jepang, Tiongkok, Amerika Serikat, Vietnam, dan Filipina, dengan proporsi masing-masing 62,26 persen, 30,23 persen, 1,73 persen, 1,63 persen, dan 1,17 persen.

Sementara itu, nilai impor barang yang dibongkar lewat beberapa pelabuhan di Provinsi Sulawesi Selatan pada bulan Mei 2020 tercatat mencapai 45,59 juta dollar AS.

Angka ini mengalami penurunan sebesar 20,44 persen bila dibandingkan nilai impor bulan April 2020 yang mencapai 57,31 juta dollar AS.

Sejalan dengan itu, capaian Mei 2020 tercatat mengalami penurunan sebesar 40,42 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 76,53 juta dollar AS.

Lima kelompok komoditas utama yang diimpor pada bulan Mei 2020 yaitu Gula dan Kembang Gula, Bahan Bakar
Mineral, Ampas/Sisa Industri Makanan, Gandum-ganduman; dan Mesin-mesin/Pesawat Mekanik dengan
distribusi persentase masing-masing sebesar 19,57 persen, 18,90 persen, 18,24 persen, 14,02 persen dan 7,06 persen.

Sebagian besar impor pada Mei 2020 didatangkan dari Australia, Singapura, Tiongkok, Argentina, dan Ukraina dengan proporsi masing-masing 19,66 persen, 19,55 persen, 17,21 persen, 15,52 persen dan 14,02 persen.

Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah, Rabu (1/7/2020) mengatakan terjadi surplus pada neraca perdagangan pada bulan Januari-Mei 2019 dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2020.

"Kalau dibandingkan dengan tahun lalu memang neraca perdagangan kita surplus. Ini bagus karena akan menambah cadangan devisa negara kita," katanya.

Kegiatan ekspor merupakan salah satu kegiatan andalan negara untuk mendapatkan pemasukan devisa.

Besar dan kecilnya volume ekspor negara akan mempengaruhi banyaknya devisa yang didapatkan oleh negara itu sendiri.

Selain itu, tingkat ekspor yang tinggi akan meningkatkan cadangan devisa pada suatu negara. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved