Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Luwu Utara

Penjelasan PUPR dan BPBD Luwu Utara Soal Penanganan Banjir di Malangke dan Malangke Barat

Pernyataan ini sekaligus menjawab sejumlah sorotan terkait persoalan banjir yang tidak kunjung terselesaikan di Malangke Raya.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
Ist
Kepala Dinas PUPR Luwu Utara Suaib Mansur (depan) bersama Kepala Pelaksanan BPBD Luwu Utara Muslim Muchtar 

TRIBUNLUTRA.COM, MALANGKE - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara, angkat bicara terkait penanganan banjir di Kecamatan Malangke dan Malangke Barat.

Pernyataan ini sekaligus menjawab sejumlah sorotan terkait persoalan banjir yang tidak kunjung terselesaikan di Malangke Raya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Luwu Utar,a Suaib Mansur mengatakan, banjir di Malangke Raya disebabkan meluapnya air Sungai Masamba dan Sungai Rongkong.

Diperparah dengan tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini.

Ia menegaskan, Pemkab Luwu Utara tidak pernah diam terkait hal ini.

Berbagai upaya penanganan terus dilakukan.

Mulai dari penanganan jangka pendek sampai jangka panjang.

Mulai normalisasi sungai sampai pada rencana pembangunan Bendungan Sungai Rongkong yang hingga saat ini masih terus diupayakan.

"Untuk penanganan jangka panjang banjir Sungai Rongkong memang butuh waktu yang panjang. Sebab tidak akan mampu jika hanya mengandalkan APBD Luwu Utara saja," kata Suaib di Masamba, Selasa (30/6/2020).

Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberan (BBWSPJ) Kementerian PUPR.

"Pihak BBWSPJ Kementerian PUPR telah melakukan survei dan penelitian terhadap daerah aliran Sungai Rongkong. Dan Kementerian PUPR melalui BBWSPJ telah memberikan lampu hijau untuk dilakukannya pembangunan Bendungan Sungai Rongkong dan saluran daerah irigasi meliputi beberapa kecamatan melalui dana APBN dengan nilai sekitar Rp 2 triliun," ucap Suaib.

Tetapi usaha ini mendapat penolakan dari beberapa pihak yang berada di wilayah hulu sungai.

Sehingga BBWSPJ menghentikan penelitiannya terhadap daerah aliran Sungai Rongkong.

Segala upaya yang coba dilakukan selalu saja menemui ujian.

Namun pihaknya mengaku tidak pernah putus asa.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved