Layanan Digital
Catat Transaksi Rp 400 T Sehari, BRI Massifkan Layanan Digital untuk Go Internasional
Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan transaksi Rp 400 triliun dengan 6.000.000 lebih transaksi melalui digital transaksi dalam sehari .
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan transaksi Rp 400 triliun dengan 6.000.000 lebih transaksi melalui digital transaksi dalam sehari .
"Sebelum pandemi Covid-19 ini, kami mengeluarkan cost besar untuk literasi keuangan digital ini," kata Executive Vice President Digital Center of Excellence BRI, Kaspar Sitomorang, melalui jaringan virtual, Selasa (30/6/2020).
Menurutnya, BRI membutuhkan cost besar karena bank ini terbesar dan tersebar di Indonesia.
"Bank BRI ini adalah the largest bank microfinance of the world. BRI juga adalah big data Indonesia, dengan adanya satelit yang kita luncurkan 2016, maka daerah tak mempunyai konektivitas (jaringan) maka kami bisa masuk," katanya.
Kaspar mengatakan cara untuk menarik nasabah ke digital payment.
"Makanya, kami berikan payment link aja, ada juga BRI Mo, kami menggunakan segmen Milenial, dan kita ingin mendengar keresahan Young on top," katanya.
BRI Mo merilis hal baru setiap hari di aplikasi digital payment.
"Kami sudah buka layanan rekening, tanpa ke kantor. Nasabah bisa buka langsung melalui aplikasi," katanya.
Kaspar mengatakan, kredit konsumtif sisa 2 menit langsung cair, cukup scan wajah dan KTP.
Cara memaksimalkan agen BRI Link untuk menyalurkan program dari BRI.
BRI akan masuk ke segmen ultra micro untuk membantu ekonomi.
Sehingga, BRI menciptakan berbagai layanan seperti BRI Mo, BRI Link supaya mempercepat transmisi.
Dengan digitalisasi, dia menegaskan segala aktivitas perbankan khususnya di BRI akan menjadi lebih cepat dan efisien.
Bahkan Direktur Utama BRI, Sunarso membuat semboyan "Go Smaller Go Shorter" yang berarti menyasar segmen lebih kecil namun dengan proses lebih cepat berkat digitalisasi.
BRI juga melakukan pengembangan tanpa melihat inovasi bank lain. Tapi, menurut kebutuhan dari costumer.
"Jadi, kita melakukan inovasi bukan melihat bank lain tapi costumer sentris," katanya.
Kaspar mengatakan, BRI bukan hanya menyasar nasabah di Indonesia atau ASEAN saja.
Tapi, juga menyasar segmen dunia di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. (*)