Alhamdulillah, Setiap Hari Rerata Bertambah 40 Pasien Sembuh dari Corona di Sulawesi Selatan

TRIBUN-TIMUR.COM - Informasi terbaru terkait penanggulangan corona di daerah ini terus diperbarui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kabar baiknya, berdasarkan data yang dihimpun selama 19 hingga 25 Juni 2020, alhamdulillah rerata bertambah 40 pasien sembuh dari corona setiap hari.

Tapi kabar tak enaknya, selama sepekan terakhir juga rerata setiap hari bertambah 131 pasien baru terkonfirmasi positif covid-19.

Sedangkan yang meninggal karena terkonfirmasi positif covid-19 di Sulsel rerata 3 orang setiap hari.

“Ini maknanya, kita masih harus sangat disiplin untuk menaati protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan jaga jarak,” ujar pakar epidemiologi Universitas Hasanuddin Prof Dr Ridwan Amiruddin SKM MKes MSc PH kepada tribun-timur.com, Jumat (26/6/2020).

Kemarin atau Kamis (25/6/2020), jumlah kasus baru yang positif terjangkit covid-19 bertambah 103 kasus.

Sehingga hingga kemarin atau hari ke-98 sejak kasus corona pertama diumumkan di Sulsel
total mereka yang terkonfirmasi positif covid-19 di daerah ini mencapai 4.283 pasien.

• Masakan Mama Satria, Bisnis Makanan Rumahan di Makassar, Bisa Pesan Lewat Aplikasi Ojol

Angka tersebut berbeda dari data nasional yang dirilis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dimana jumlah pasien Covid-19 sudah di angka 4.297 pasien.

Tambahan 103 kasus baru itu, Kota Makassar masih mendominasi.

Sedangkan Kabupaten Sinjai tiba-tiba menyodok ke posisi kedua tambahan pasien terbanyak.

Bahkan di Sinjai, Pelaksana Tugas Kadis Kesehatan di daerah itu juga positif Covid-19.

Berikuti distribusi per kabupaten/kota dari 103 pasien Covid-19 kemarin yang dikirimkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulsel Husni Thamrin:

Makassar: 50 pasien

Sinjai 14 pasien

Takalar 9 pasien

Jeneponto 10 pasien

Maros 5 pasien

Gowa 5 pasien

Pinrang 4 pasien

Luwu Utara 3 pasien

Barru 2 pasien dan

Bone 1 pasien

Harap diingat, kasus covid-19 bukan aib. Bencana ini bisa menimpa siapa saja. Tanpa memandang status sosial, umur, dan jenis kelamin.