Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Summarecon

Summarecon Pengembang Sejati, 45 Tahun Fokus Properti

Direktur Summarecon Agung Tbk, Sharif Benyamin menjelaskan ilmu bisnis dari Soetjipto Nagaria.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM
Obrolan santai Deddy Corbuzier, Helmy Yahya, Sharif Benyamin Live Hari Ini 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktur Summarecon Agung Tbk, Sharif Benyamin menjelaskan ilmu bisnis dari Soetjipto Nagaria. 

Selama 45 tahun berbisnis, Summarecon fokus untuk pengembangan properti, sehingga Summarecon adalah pengembang sejati yang fokus pada properti.

"Jadi Pak Tjipto ini adalah founder yah dari Summarecon Agung Tbk, tahun ini sudah genap 45 tahun. Pak Soetjipto adalah pengembang sejati, guru, suhu yah buat kami semua. Dia selalu mengajarkan contoh sederhana tapi artinya tinggi sekali," kata Sharif Benyamin dalam Obrolan Santai Summarecon Mutiara Makassar -Tribun Timur, Sabtu (20/6/2020).  

Ia pun mencontohkan attitude dari Soetjipto Nagaria saat Summarecon menjual rumah. 

"Dalam sehari yah, kami bisa jual rumah 2 cluster sehari, 200 unit hingga 400 unit laku sehari. Apartemen bisa laku 2000 sehari. Tapi Pak Tjipto menganggap kesuksesan itu, apakah kita bisa men-delivery tepat waktu? apakah kita bisa membangun kualitas?  Apakah rumah yang sudah diserahkan terimakan dihuni? Apakah penghuni nyaman?" Katanya. 

Menurutnya, Soetjipto Nagaria berharap rumah yang dibangun ditempati dan penghuni nyaman. 

“Jadi, kami berharap rumah itu nanti ditempati, tidak menjadi kota hantu, Pak Tjipto selalu memikirkan setelah hunian itu dibeli,” katanya.

Menurutnya, Summarecon Agung Tbk juga membangun fasilitas. 

"Summarecon tak melupakan, dalam development harus menjaga lingkungan," katanya. 

PT Summarecon Agung Tbk adalah pengembang yang sukses mengubah rawa-rawa menjadi pusat hunian dan bisnis modern di Kelapa Gading.

Bahkan kini Summarecon sukses berekspansi ke Serpong-Tangerang, Banten, dan Bekasi, Jawa Barat.

Summarecon ingin mengembangkan di wilayah timur dimulai dari Kota Makassar. 

"Kami berhasil bebaskan 400 hektare, baru satu setengah tahun kita bangun Boulevard sudah rindang," katanya. 

Ia menjelaskan Summarecon Makassar tak jauh dari Pantai Losari.

Saat ini, Summarecon juga sementara mengembangkan kawasan Kota Bogor, bersamaan dengan Makassar.

Soejipto Nagaria

Nama Summarecon tak bisa terlepas dari nama Soetijpto Nagaria (70), sang pendiri dan pemilik perusahaan pengembang properti terkemuka di Indonesia.

Apa yang dijual Summarecon selalu dicari. Dalam perjalanan waktu 45 tahun Summarecon Agung berkiprah dalam dunia properti, Soetjipto Nagaria meyakini satu prinsip, yaitu komitmen.

“Komitmen pada konsumen sangat penting. Kalau kami janji akan selesai pada bulan Oktober, kami tepati janji itu. Kalau konsumen ada masalah, kami berusaha membantu. Kepercayaan konsumen pada Summarecon, itu yang terpenting. Ini kami bangun selama bertahun-tahun,” ungkap Soetjipto Nagaria dalam percakapan dengan Kompas.com.

Soetjipto Nagaria mengenyam pendidikan dari TK sampai SMA Pahoa di daerah Kota, Jakarta Barat. Setelah itu, Soetijpto masuk ke Teknik Kimia ITB Bandung. Setelah lulus dari ITB tahun 1964, Soetjipto sempat bekerja di pabrik cat, tapi hanya satu bulan. 

Karena ayahnya pengusaha bahan bangunan di daerah Kota, Soetijipto muda pun berusaha mendirikan perusahaan sendiri.

Akhir tahun 1960, bersama beberapa temannya, Tjip membeli tanah dan membangun rumah-rumah di kluster tidak terlalu luas di Tebet, Kemang, Cipete, semuanya di Jakarta Selatan.

Tahun 1975, keluarga Soetjipto Nagaria bersama dua keluarga membangun Summarecon di Kelapa Gading, yang sebelumnya merupakan rawa-rawa.

Tahun 1992, keluarga Soetjipto pemegang saham terbesar perusahaan ini setelah satu keluarga keluar.

Nama Summarecon berasal dari dua kata yaitu summa yang artinya puncak dan recon yang berasal dari real estate corporation.

Soetjipto Nagaria yang pernah mengenyam pendidikan di Pahoa di daerah Kota, kemudian bersama alumni Pahoa lainnya, membangun sekolah Pahoa di Summarecon Serpong. Sekolah ini trilingual, murid di sana diajarkan dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin.

"Saya terkesan dengan sistem pengajaran di Pahoa," kata Soetjipto Nagaria, yang memiliki hobi membaca buku, terutama cerita silat Kho Ping Hoo dan buku riwayat orang terkenal.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved