Pernikahan
Pria Ini Nikahi Dua Wanita Sekaligus, Strateginya Bikin Geleng-geleng Kepala
Viralnya nama Sapul di media sosial, tidak terlepas dari foto dan video pernikahannya dengan dua istrinya sekaligus
TRIBUN-TIMUR.COM - Saepul Bahri tiba-tiba menjadi buah bibir, khususnya di kampungnya, Dusun Bakong Dasan, Desa Lembar, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Viralnya nama Sapul di media sosial, tidak terlepas dari foto dan video pernikahannya dengan dua istrinya sekaligus yang beredar luas di media sosial.
Ya, Saepul dan kedua istrinya memang sedang bahagia. Meski di tengah pandemi corona ini, ia bisa mempersunting dua gadis sekaligus.
Saat ini, Saepul masih berusia 28 tahun. Ia mempersunting dua wanita pujaannya, Mustiawati dan Hariani tanpa masalah berarti.
Kepada wartawan, Saepul menceritakan awal mula ia mengenal kedua gadis tersebut. Saepul memikat mereka dengan rayuan maut lewat sambungan telepon. “Nggak midang (ngapel, Red). Hanya lewat telepon saja pacarannya,” bebernya.
Saepul diketahui baru pulang dari Malaysia enam bulan lalu. Di negeri Jiran itu, ia mencari rezeki sekitar sembilan tahun. Modal untuk membangun rumah dan biaya nikah. Niatnya kesampaian. Bahkan dapat bonus sekaligus.
“Saya tidak pernah ada rencana menikah dengan dua orang. Tapi saya suka dua-duanya. Makanya terjadi begitu saja,” ucapnya polos.
Saepul mengaku awalnya ia memacari Mustiawati yang tak lain adalah sepupu Hariani. Namun seiring waktu, ia juga menaruh rasa pada Hariani. “Keduanya pendiam dan pemalu,” cetus Epol, sapaannya.
Kecantikan keduanya membuat Ipul terpikat. “Saya nggak peduli mereka ada hubungan keluarga, cuma saya memang suka dua-duanya,” kata Saepul.
Hebatnya, untuk mempersunting kedua gadis ini, Saepul tidak perlu mengeluarkan uang banyak-banyak.
Saepul hanya mengeluarkan mas kawin uang Rp 2 juta untuk masing-masing calon istrinya. Hingga totalnya dia mengeluarkan uang Rp 4 juta.
Saepul juga menceritakan bagaimana strategi agar bisa menikahi dua istri sekaligus.
Seperti lazimnya tradisi masyarakat suku Sasak, biasanya calon mempelai wanita dilarikan terlebih dulu oleh calon suaminya, sebelum kemudian dinikahi. Bagaimana ia melakukannya dengan dua wanita?
Menurut Saepul, ia melarikan dua mempelai istrinya pada hari yang berbeda. Haryani dilarikan lebih dulu. Barulah Mustiawati pada malam Jumat. Keduanya pun diinapkan di satu rumah dan menjalani tradisi Sasak makan bertiga.
Saepul mengatakan, banyak di antara warga sekitar menangis dan khawatir kedua istrinya berantem.
Namun nyatanya mereka akur. Ia pun akan berusaha adil agar kedua istrinya tetap akur. Lebih-lebih kedua orang tuanya dan orang tua sang istri mendukungnya. Ia pun berencana ingin punya anak masing-masing satu dari keduanya istirnya tersebut.(*/tribun-timur.com)