Bincang Kota Virtual Tribun Timur
Dr Naidah: Perangi Covid-19 Mulai di Pasar
Tribun Timur menggelar Bincang Kota Seri Pertama secara virtual, Senin (22/6/2020).
Penulis: Alfian | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tribun Timur menggelar Bincang Kota Seri Pertama secara virtual, Senin (22/6/2020).
Pada seri pertama ini bincang kota Tribun Timur mengangkat tema "Perangi Covid-19 dari Pasar".
Bincang kota ini juga disiarkan secara live di channel Youtube dan Facebook Tribun Timur.
Dua narasumber dihadirkan yakni Direktur Utama PD Pasar Raya Makassar, Basdir dan Dosen Arsitektur Universitas Muslim Indonesia (UMI), Dr Naidah Naing.
Namun Basdir mewakili Pemerintah kota Makassar berhalang hadir.
Dalam pemaparan awalnya, Dr Naidah Naing yang juga Pengurus Forum Masyarakat Arsitektur Tradisional menerangkan bahwa saat ini pasar merupakan salah satu kluster penyebaran Covid-19.
Salah satu penyebabnya lantaran pasar menjadi tempat umum yang paling ramai dikunjungi.
"Kita ketahui bahwa di pasar itu adalah sebuah ruang publik dimana orang berpotensi besar untuk berkumpul, berkerumun lebih dari apa yang dipersyaratkan protokol covid-19 ini," tuturnya.
Hal inilah yang membuat potensi penyebaran utamanya lewat droplet sangat memungkinkan terjadi di kawasan pasar.
Terlebih lagi menurut Dr Naidah kesadaran warga terkait kebersihan dan mengikuti protokol kesehatan masih minim.
"Nah di pasar kita tidak tahu bahwa semisal di sayuran droplet itu bisa menempel lalu sayuran itu kita beli, beda mungkin dengan ikan yang langsung kita cuci, sayuran biasa kita langsung simpan di kulkas tanpa kita cuci dulu untuk menjaga kesegarannya nah disitu potensi menempel droplet di sayur-sayuran itu kita tidak bisa deteksi satu-satu," terangnya.
"Kemudian plastik kresek-kresek yang kita gunakan di pasar-pasar tradisional juga menjadi tempat yang berpotensi menempelnya droplet itu," lanjutnya.
Olehnya itu anggota Forum Dosen Tribun Timur ini meminta para pengambil kebijakan (Pemerintah) untuk lebih intens lagi melakukan sosialisasi hingga membuat regulasi khusus terkait pasar.
"Bagaimana kita memerangi covid dari pasar ini, hal-hal seperti itu harus dijaga kebersihannya, karena kita ketahui sekarang ini dari berita yang dirilis juga bahwa per kemarin tanggal 21 Juni itu 721 pedagang pasar se-Indonesia yang terdeteksi positif Covid dari 132 pasar tradisional, dari 721 itu sudah 32 orang yang meninggal," ungkapnya.
"Jadi memang diperlukan tindakan preventif dari pemerintah terkait untuk memutus mata rantai ini utamanya dari pasar karena pasarlah satu-satunya tempat yang tiap hari selalu ramai jadi sangat penting sekali kita membuat regulasi-regulasi yang sesuai dengan wewenang-wewenang yang ada di pasar," lanjutnya.(*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com, Alfian