Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ayah Tiri Bunuh Anak karena Es Krim

2 Bocah Dibunuh Ayah Tiri Gegara Es Krim, Ayah Kandung Temukan Ini saat Datang Jenguk Anak

Sungguh bikin miris, 2 bocah jadi korban keganasan ayah tiri. Keduanya dibunuh hanya gegara Es Krim. Pilunya curhatan ayah kandung temukan hal ini s

Editor: Rasni
Tribun Medan
Foto dua bocah dibunuh ayah tiri karena es krim 

Ulfa mengenang hal yang berkesan saat melihat dua bocah tersebut.

"Jadi pas sewaktu mengaji, Ihsan gemas sambil mencubit pipi adiknya. Ini hal yang menunjukkan jika dia sangat sayang kepada adiknya. Itu yang berkesan ketika saya melihat tingkah mereka. Dia sayang sekali dengan adiknya. Sampai saat mereka berantam itu dia selalu mengalah, gak pernah memukul adiknya," kenang Ulfa.

Bincang Psikologi Unhas, Bahas Perilaku Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19

Pemkot Makassar Masih Pikir-pikir Buka Operasional THM, Dispar Tunggu Rekomendasi Gugus Tugas

Summarecon Pengembang Sejati, 45 Tahun Fokus Properti

Rafa dan Ihsan selalu pergi berdua tanpa diantar ataupun dijemput dengan berjalan kaki untuk pergi ke sanggar belajar.

Ulfa menuturkan bahwa dua bocah ini tipe anak yang tidak suka keluyuran jika tidak berkepentingan.

"Kalau belajar di sanggar biasanya mereka tidak lama-lama sih, biasanya pulang ngaji langsung pulang. Paling juga main bentar abis itu pulang. Tapi kalau setiap ada kegiatan di sanggar mereka selalu aktif untuk ikut," tutur Ulfa.

Penjelasan Kepling

Sementara itu, Safrizal (57) Kepling X Gang Merdeka dan sekaligus warga sekitar merasa sangat kecewa bahkan marah saat mendengar bahwa ada dugaan pembunuh dua anak di Jalan Brigjen Katamso Medan adalah ayah tiri kedua anak tersebut.

Dari penuturan warga sekitar di areal sekolah  yang beralamat di Jalan Brigjend Katamso, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun,mayat kedua bocah tersebut ditemukan tadi pagi.

"Kejadiannya ya sekitar sini, tadi pukul 08.00 WIB warga pada rame di sini," ungkapnya sambil menunjuk ke sekolah swasta yang berada di lokasi tersebut, Minggu (21/6/2020).

Yang menjadi korban pembunuhan adalah dua bocah.

"Yang meninggal itu dua bocah, warga tahu tadi karena ibunya mencarinya pada pukul 08.00 WIB. Si ibu atau istri pelaku ini mendapat pesan via handphone bahwa kedua anak itu sudah dibunuh di areal sekolah, tempat dia bekerja sebagai buruh bangunan," lanjutnya.

Dari penuturannya, pihak petugas hingga saat ini masih melakukan penyelidikan.

"Tadi kan petugas sudah datang. Ada Tim Inafis ya, soalnya kan lama juga dapat dua anak itu. Yang pertama dapatnya di sekitar lorong bangunan bawah sekitar pukul 09.00 WIB, dan anak yang kedua itu pada pukul 10.00 WIB," sambungnya.

Lebih jauh dituturkannya, setelah  korban yang pertama ditemukan, istrinya menghubungi kembali suaminya, dimana anak yang satu lagi ditempatkan.

"Korban dapat satu sekitar pukul 09.00 WIB, lalu istrinya menelpon lagi, dia katakan di dalam parit yang berada sekitar lorong itu juga, dan jasad anak itu dapat sekitar 10.00 WIB," tambahnya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved