Obrolan Santai New Normal
Helmi Yahya Bagi Tips Investasi ICU Kuadrat, Benyamin Bongkar Visi Bisnis Owner Summarecon
Bussiness and Communication Coach Helmy Yahya berbagi tips saat berinvestasi dengan tema "Strategi Sukses Move On di Tengah Krisis".
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bussiness and Communication Coach Helmy Yahya berbagi tips saat berinvestasi dengan tema "Strategi Sukses Move On di Tengah Krisis".
Hal tersebut disampaikannya dalam Webinar Obrolan Santai New Normal dengan tajuk 'Peluang, Tantangan, Harapan' yang digelar oleh Summarecon dan Tribun Timur.
Acara ini disiarkan langsung di akun YouTube dan Fanpage Facebook Tribun Timur, Sabtu (20/6/2020).
"Dalam krisis darurat, tapi banyak perusahaan yang bangkit di tegah krisis, pada krisis moneter 1998 saya justru membuat perusahaan bernama Triwarsana, gila perusahaan itu berkembang luar biasa, perusahaan punya 17 program, modal saya hanya Rp 21 juta dan omzet kami Rp 20 miliar " katanya.
Helmi pun memperkenalkan konsep pengembangan bisnis bernama ICU kuadrat yang juga kepanjangan dari Improve, Check, Upgrade, dan Update.
"Satu yang harus kita lakukan adalah improve your character, saatnya sekarang kita memperbaiki karakter kita karena kita butuh karakter yang baik dalam mengelola perusahaan," katanya.
Ia mengatakan, attitude paling berkontribusi untuk menentukan kesuksesan.
"Jangan mengeluh di zaman Corona, pantang menyerah untuk menghadapi Covid-19," katanya.
Selanjutnya, Helmi mengajak kepada peserta webinar untuk mengecek bisnis pengusaha sekarang.
"Apakah bisnis kita itu masih bagus atau oke saat ini. Mungkin ada peluang-peluang baru," katanya.
Menurutnya, peserta harus mengkalkulasi. "Bisnis yang baik dimana kita bisa knowledge, harus timing yang tepat dan jangan masuk ke bisnis sunset. Cari bisnis yang aman, kalau hasilnya tinggi banget maka risikonya juga tinggi," katanya.
"Kalau dikaitkan dengan properti yang sudah bereputasi, celakanya banyak orang ikut bisnis yang return (kembalinya) tinggi, tapi bisnis itu pasti punya risiko tinggi banget," katanya.
Selain itu, Helmi mengajak kepada peserta untuk ikut tahu betul bisnis yang digelutinya.
"Tak ada orang sukses yang tak menguasai bidangnya. Sama seperti Cristiano Ronaldo, Michael Jackson, dan Soetjipto Nagari," katanya.
Lebih lanjut, Helmi menganggap Owner Summarecon Agung Tbk Soetjipto Nagari sangat paham dalam pengembangan bisnis properti.
Selanjutnya, dia mengajak kepada peserta untuk meng-upgrade skill semasa di rumah.
"Sekarang kan banyak para pakar yang sedang membagi ilmunya, maka saat sekarang upgrade skill kita," katanya.
Selanjutnya, Helmi mengajak kepada peserta untuk mengupdate channel dan networking.
Helmy menyebut boleh investasi di bidang apapun asal jeli.
"Untuk orang-orang tentu ada harapan ada ekspektasi. Inilah tantangannya, Anda boleh investasi dalam bidang apapun asal jeli," katanya.
Helmi pun meminta kepada Direktur Summarecon Agung Tbk, Sharif Benyamin untuk menjelaskan ilmu bisnis dari Soetjipto Nagari.
"Jadi Pak Tjipto ini adalah founder yah dari Summarecon Agung Tbk, tahun ini sudah genap 45 tahun. Pak Soetjipto adalah pengembang sejati, guru, suhu yah buat kami semua. Dia selalu mengajarkan contoh sederhana tapi artinya tinggi sekali," katanya.
Ia pun mencontohkan attitude dari Soetjipto Nagari saat Summarecon menjual rumah.
"Dalam sehari yah, kami bisa jual rumah 2 cluster sehari, 200 unit hingga 400 unit laku sehari. Apartemen bisa laku 2000 sehari. Tapi Pak Tjipto menganggap kesuksesan itu, apakah kita bisa men-delivery tepat waktu? Apakah kita bisa membangun kualitas? Apakah rumah yang sudah diserahkan terimakan dihuni? Apakah penghuni nyaman?" jelasnya.
Menurutnya, Soetjipto Nagari berharap rumah yang dibangun ditempati dan penghuni nyaman.
Menurutnya, Summarecon Agung Tbk juga membangun fasilitas.
"Summarecon tak melupakan, dalam development harus menjaga lingkungan," katanya.
Summarecon ingin mengembangkan di wilayah timur dimulai dari Makassar.
"Kami berhasil bebaskan 400 hektare, baru satu setengah tahun kita bangun dengan Boulevard sudah rindangnya," katanya.
Ia menjelaskan Summarecon Makassar tak jauh dari Pantai Losari. (*)