Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Obrolan Santai New Normal

Deddy Corbuzier Sebut New Normal Penting untuk Kembalikan Perekonomian

Tribun Timur bersama Summarecon menggelar webinar bertajuk “Obrolan Santai New Normal” pada Sabtu (20/6/2020) sore.

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/NUR FAJRIANY
Tribun Timur bersama Summarecon menggelar webinar bertajuk “Obrolan Santai New Normal” pada Sabtu (20/6/2020) sore. Acara ini menghadirkan Entertainer and Motivator Deddy Corbuzier, Direktur PT Summarecon Agung Tbk Sharif Benyamin dan Bussiness and Communication Coach Helmy Yahya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tribun Timur bersama Summarecon menggelar webinar bertajuk “Obrolan Santai New Normal” pada Sabtu (20/6/2020) sore.

Acara ini menghadirkan Entertainer and Motivator Deddy Corbuzier, Direktur PT Summarecon Agung Tbk Sharif Benyamin dan Bussiness and Communication Coach Helmy Yahya.

Webinar Obrolan Santai New Normal bersama tiga narasumber ternama ini disiarkan langsung di YouTube Tribun Timur.

Tanggapan pertama dalam menghadapi New Normal disampaikan Deddy Corbuzier. Baginya New Normal perlu diterapkan.

Deddy mengatakan jika ekonomi di Indonesia hancur maka jumlah kematian bisa lebih besar dibandingkan jumlah kematian karena Covid-19.

“Karena larinya akan kemana-mana. Larinya ke sosial, keamanan dan lari ke politik, itu yang kita takutkan. Jadi sebenarnya mau tidak mau, kita harus mengembalikan roda ekonomi kita lagi di Indonesia,” katanya.

Kendati demikian, Deddy mengungkapkan ada satu masalah yang terjadi saat ini yakni industri menegah ke atas karena masih menunggu momen dan waktu lantaran rasa takut.

“Mereka tidak mau mengambil resiko dan memilih keadaan benar-benar pulih karena tabungannya masih banyak. Ini yang bahaya karena kalau kalangan industri menegah ke atas tidak mau melakukan apapun akhirnya perekonomian kita sengsara,” tambahnya.

Menurutnya, pemerintah juga belakangan ini mendorong UMKM untuk lebih berkembang.

“UMKM punya tantangan tersendiri lagi yaitu dibutuhkan kreatifitas, misalnya harus lebih ke digital dan media yang harus menjadi hal nomor satu seperti yang kita lakukan sekarang,” katanya.

Tak hanya itu, Deddy mengatakan Covid-19 yang terjadi saat ini mempercepat segala sesuatu termasuk industri digital. Tanpa Covid-19 pun menurut Deddy masyarakat sudah harus mampu berada di era digital.

“Cepat atau lambat kita akan menuju ke arah sana (digital) hanya saja Covid-19 mempercepat hal tersebut. Pertanyaannya apakah masyarakat Indonesia siap atau tidak,” jelasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved