Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Deng Ical ke Konjen Australia di Makassar Richard Mathews: Mr Richard Orang Sombere-nya Australia

Dalam hitungan jam, Richard Mathews akan mengakhiri tugasnya sebagai Konsul Jenderal Australia di Makassar periode 2016 - 2020.

Editor: Edi Sumardi
DOK KEDUBES AUSTRALIA
Konsul Jenderal Australia di Makassar periode 2016 - 2020, Richard Mathews 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam hitungan jam, Richard Mathews akan mengakhiri tugasnya sebagai Konsul Jenderal Australia di Makassar periode 2016 - 2020.

Sabtu (20/6/2020) besok, adalah hari terakhir Richard Mathews memangku jabatan diplomat Australia untuk wilayah Indonesia Timur.

Di akhir masa jabatannya, Richard Mathews menyempatkan diri mengikuti farewell yang digelar Ikatan Alumni Australia atau Ikama Sulsel secara virtual, Kamis (19/6/2020).

Diikuti 70-an peserta lainnya dari berbagai kalangan.

Ada Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman; Kepala Kantor Konsuler Jepang di Makassar, Miyakawa Katsutoshi dan istri, Dewi Lastmi; pengusaha, Halim Kalla; mantan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto; mantan Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal atau Deng Ical; pengusaha, Andi Rahmat Manggabarani; Rektor UIN Alauddin, Prof Hamdan Juhannis; Kepala LL Dikti Wilayah IX Sulawesi dan Gorontalo, Prof Jasruddin; dan penulis, Lily Yulianti Farid.

Dipandu Ketua Ikama Sulsel, Prof Jamaluddin Jompa.

Peserta farewell diminta menyampaikan kesannya terhadap sosok Richard Matthews.

Mereka menilai mantan Director Nuclear Policy Department of Foreign Affairs and Trade Australia itu sebagai sosok yang sombere (bahasa Makassar).

Sombere berarti ramah, baik, dan penuh rasa persaudaraan.

"Kalau Mr Richard itu orang sombere-nya-mi Australia. Kenapa saya bilang begitu? Karena waktu ada kunjungan teman-teman anggota parlemen Australia, perwakilan dari suku Aborigin bertanya, seperti apa karakter orang Bugis Makassar itu? Saya bilang, lihat itu Mr Richard. Dia itu representasi Bugis Makassar karena dia bisa menunjukkan simpati dan empati yang tidak banyak orang mampu memperlihatkannya," kata Deng Ical saat diminta menyampaikan kesannya terhadap sosok Richard Mathews.

Deng Ical merupakan politisi yang kerap diidentikkan dengan pribadi yang sombere.

Danny Pomanto juga mengakui jika Richard Mathews sombere.

"Beliau ini sombere sekali. Persis visi misi saya (saat menjabat Wali Kota Makassar), sombere and smart city," kata Danny Pomanto.

Pujian itu dibalas ucapan terima kasih.

"Terima kasih Pak Danny atas hadiah warga kehormatan." kata Richard Mathews didampingi istrinya Tjok Putri Sukawati.

Lebih lanjut, kata Deng Ical menilai Richard Mathews, "Asimilasinya bagus, akulturasinya oke, pendekatannya ke orang luar biasa. Jadi kita pasti merasa kehilangan."

Deng Ical pun langsung menyapa Richard Mathews dengan sapaan khas Makassar "Daeng Richard."

Richard juga diusulkan diberi gelar "paddaengang" yang lain, yakni Daeng Mattutu.

Menurut Jamaluddin Jompa, perlu suatu hari nanti menggelar workshop untuk menyiapkan pemberian gelar kehormatan kepada Richard Mathews.

Namun, kata Andi Lulu Purnamasari, Senior Researcher and Public Affairs, Richard Mathews sebelumnya sudah mendapat gelar paddaengang "Daeng Tinggiya" atau orang yang tinggi.

Diplomasi Daging Kanguru

Richard Mathews kerap mengundang dan menjamu relasi makan daging kanguru, binatang khas Australia.

Danny Pomanto pun punya pengalaman tak terlupakan soal daging kanguru.

"Seumur hidup saya belum makan daging kanguru, tapi karena beliau, saya makan daging kanguru di (acara festival) F8 kemarin," kata Danny Pomanto.

Wagub Sulsel berharap suatu waktu saat pandemi Covid-19 berakhir, Richard Mathews bisa kembali ke Makassar.

Sementara Hamdan Juhannis menilai karakter sosok Richard Mathews memiliki nilai lebih dibanding masyarakat pada umumnya.

"Lebih Indonesia dan (orang) Indonesia. Ibu Putri (istri Richard Mathews) mungkin tidak sadar, Pak Richard lebih makassar dari orang makassar style-nya," kata Hamdan Juhannis.

Saat ini, Richard Mathews sedang berada di Melbourne, negara bagian Victoria, Australia.

Melbourne adalah kampung halamannya.

Dia telah pulang kampung sejak awal pandemi Covid-19.

Karena Covid-19, tak ada acara pertemuan fisik untuk berpisah dengan sang diplomat Negeri Kanguru di Indonesia Timur.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved