New Normal
New Normal, BCA Mudahkan Nasabah Lewat Layanan Digital
Hendrik Sia mengatakan, sebelum adanya penyebaran Covid-19 yang merebak di Indonesia sejak akhir Februari 2020
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Adanya perubahan perilaku nasabah seiring berkembangnya teknologi, membuat tren perbankan mengarah pada transaksi digital atau branchless transaction.
Demikian disampaikan Kepala Kantor PT Bank Central Asia (BCA) Wilayah IV, Hendrik Sia saat menjadi narasumber di
Tribun Business Forum gelaran dengan tema Inovasi Bisnis Perbankan Sambut New Normal, Kamis (18/6/2020).
Hendrik Sia mengatakan, sebelum adanya penyebaran Covid-19 yang merebak di Indonesia sejak akhir Februari 2020, Bank BCA sudah terbiasa dengan transaksi digital.
Ia memaparkan tren frekuensi transaksi maupun nilai transaksi sejak tahun 2010 hingga 2019. Terdapat perubahan perilaku nasabah dari kebiasaan transaksi di ATM beralih ke Internet maupun mobile banking.
"Kalau kita lihat trennya 10 tahun terakhir memang terjadi perubahan perilaku nasabah. Kami mencatat transaksi mobile banking dan internet banking di tahun 2019 sudah 79 persen. Dengan begitu saat corona merebak dan nasabah was-was transaksi di ATM atau kantor cabang karena Nasabah terbiasa #bankingfromhome," katanya.
Olehnya itu, Bank BCA tidak kesulitan melakukan sosialisasi nasabah dan fokus pada peningkatan layanan digital.
"Sambut new normal, BCA sudah terbiasa dengan kemudahan layanan bagi nasabah. Kami fokus pada peningkatan fitur-fitur misalnya top up, payment, cardless, transfer dan sebagainya hanya dengan aplikasi di smartphone masing-masing. Bahkan, bisa buka rekening baru dan sebagainya. Jadi kalau dulu BCA dijuluki Bank Capek Antri kini julukan itu tidak ada lagi karena kemudahan yang kami hadirkan lewat layanan digital," jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan, di era New Normal nasabah akan terus diarahkan pada transaksi digital.
"Meski begitu, bukan berarti tidak ada lagi layanan di kantor cabang. BCA tetap menyesuaikan dengan menerapkan protokol kesehatan penyebaran covid-19," ucapnya.
Selain itu, ke depannya kerjasama dengan berbagai pihak terus dilakukan agar bisa terus bertahan dalam kondisi yang belum bisa ditebak kapan berakhir.
"Untuk bertahan, perbankan harus berinovasi dan tetap optimis dalam setiap situasi. Perlu diingat juga bahwa dalam kondisi ini maju bersama baik perbankan maupun sektor usaha harus beriringan, jika salah satunya tumbang maka semuanya ikut tumbang," pungkasnya.
Turut hadir sebagai narasumber pada diskusi ini, Kepala OJK Regional 6 Sulampua, Bapak M Nurdin Soebandini.
Regional CEO Wilayah Sulawesi & Maluku Bank Mandiri, Angga Erlangga Hanafie.
Ketua Dewan Pertimbangan APINDO, Sofjan Wanand.
Untuk selengkapnya bisa saksikan di link berikut :
https://www.facebook.com/tribuntimurdotcom/videos/590741648513123/ *BERIKUT TIPS-TIPS & Inovasi Bisnis Perbankan*
https://www.youtube.com/watch?v=xPSujU1dZmQ&feature=youtu.be