Mahasiswa Bunuh Terapis
4 Fakta Mahasiswa Pakai Uang Kuliah Bayar Terapis Plus-plus, Panik Wanita Teriak dan Dibunuh
Keesokan harinya, polisi berhasil menangkap seorang mahasiswa berinisial YF (20) yang tak lain adalah pelaku pembunuhan Monik.
TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang terapis pijat bernama Monik (26) ditemukan meninggal di dalam kardus bekas lemari es di sebuah rumah kontrakan di Jalan Lidah Kulon 2B, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya, Selasa (16/6/2020), sekitar pukul 23.00 WIB.
Sejumlah luka ditemukan di sekujur tubuh Wanita Muda tersebut.
Bahkan, polisi melihat ada bekas luka bakar di bagian kaki korban.
Keesokan harinya, polisi berhasil menangkap seorang mahasiswa berinisial YF (20) yang tak lain adalah pelaku pembunuhan Monik.
• Jumlah Kasus Covid-19 Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara, Singapura Tergeser
• Ada Apa dengan Novel Baswedan, Beri Keterangan Mengejutkan, Sarankan Ronny dan Rahmat Dibebaskan
YF ditangkap di rumah bibinya di Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur.
Berikut ini fakta lengkapnya:
1. Kencan lewat Twitter pakai uang kuliah
YF, seorang mahasiswa di Surabaya di salah satu universitas tersebut mengaku berkenalan dengan korban lewat media sosial.
Setelah berkenalan, YF dan korban sepakat untuk bertemu di kontrakan pelaku.
YF mengaku, saat itu dirinya sepakat membayar jasa pijat sebesar Rp 900.000.
Uang itu, menurut pengakuan YF, adalah Uang Kuliah yang diberikan orangtua.
"Saya bayar pijatnya Rp 900.000. Kemudian dia (korban) menawarkan layanan plus-plus," kata YF di Polrestabes Surabaya seperti dikutip dari Surya.co.id, Rabu (17/6/2020).
2. Panik korban Teriak
YF mengaku tertarik dengan tawaran korban.
Namun, menurut YF, korban meminta uang tip tambahan Rp 300.000.
Permintaan itu ditolak YF karena dirinya merasa belum berhubungan intim dengan korban.
"Belum sempat bersetubuh. Dia (korban) minta uang tambahan. Saya akhirnya enggak mau. Tapi korban ngeyel ikut marah," kata dia.
Cekok tak terelakan, dan korban tiba-tiba berteriak meminta tolong.
Melihat itu, YF mengaku panik dan segera menghabisi nyawa korban.
"Saya panik. Ambil pisau lipat langsung menusuk leher korban itu. Saya takut kegerebek warga kalau dia (korban) teriak terus," kata YF.
3. Hendak dibakar pakai kompor Dari hasil penyelidikan polisi, YF nekat menghabisi korban setelah korban berteriak minta tolong.
Setelah korban tewas, pelaku diduga akan menghilangkan jejak dengan mencoba membakar jasad Monik dengan menggunakan kompor.
• Jumlah Kasus Covid-19 Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara, Singapura Tergeser
• Ada Apa dengan Novel Baswedan, Beri Keterangan Mengejutkan, Sarankan Ronny dan Rahmat Dibebaskan
"Rencananya akan dibakar sampai berabu, tapi karena takut apinya membakar rumah, tersangka kemudian mematikan kompor yang digunakan membakar korban," kata Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo, Rabu (17/6/2020).
4. Dikenal temperamental
Sosok YF dikenal keluarga sosok yang mudah emosi dan sering melawan orangtua.
Mahasiswa jurusan Teknik Sipil itu sempat kabur dan bersembunyi di rumah bibinya di Ngoro, Mojokerto.
Namun, polisi dengan mudah menangkap setelah melacak jejak pelaku.
Saat ini, pelaku telah diamankan di Mapolrestabes Kota Surabaya untuk bertanggung jawab. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kencan Pakai Uang Kuliah Berujung Maut, Mahasiswa Bunuh Terapis Pijat gara-gara Uang Tip ",