Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bincang Bola Virtual

Bagaimana Membina Usia Muda, Pak Syam: Bukan Lagi ada Pemain Lahir, Tapi Diciptakan

Pak Syam sapaan akrabnya menjelaskan, dirinya terlebih dulu berbicara tentang tata cara pembinaan usia muda sebelum masuk topik utama Bincang Bola

Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/WAHYU SUSANTO
Syamsuddin Umar 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan pelatih dan legenda PSM Makassar, Syamsuddin Umar memaparkan cara melatih pemain bola usia muda yang baik dan benar.

Di mana pemain muda tersebut bukan lagi dilahirkan karena bakat yang dimiliki melainkan diciptakan.

Hal itu dia sampaikan dalam Bincang Bola Virtual dilaksanakan Media Tribun Timur.

Temanya adalah "Pembinaan Usia Muda di Masa New Normal" mulai pukul 15.30 sampai 17.00 wita, Selasa (16/6/2020).

Pak Syam sapaan akrabnya menjelaskan, dirinya terlebih dulu berbicara tentang tata cara pembinaan usia muda sebelum masuk topik utama Bincang Bola Virtual.

Yang mana ia menerapkan bahwa sepak bola merupakan ilmu, dan ilmu adalah dinamis.

"Dan harus dijalankan dengan tahapan-tahapan. Sehingga saya ingin menggambarkan bagaimana pembinaan usia muda kita. Jadi jangan lagi berbicara ada pemain lahir, tetapi pemain di ciptakan," imbuhnya.

Oleh sebab itu, ia memfokuskan bagaimana cara untuk memproduksi pemain dengan dididik sejak dini.

Caranya pertama adalah membuat kurikulum layaknya di sekolah dari jenjang ke jenjang.

Misalnya saja, dari usia 6 sampai 9 tahun pemain muda ini berlatih sepak bola dengan sangat bebas.

Mereka bermain bola dengan sistem empat lawan empat menggunakan lapangan kecil dan tak ada peraturan yang dibebankan.

"Ini dinamakan era kegembiraan dan dijalankan selama dua sampai tiga tahun. Bagaimana anak-anak ini bermain bola dengan gembira. Supaya mereka ada niat untuk bermain bola sejak dini," papar Syam yang juga mantan Kadispora Sulsel.

Kemudian masuk di usia 10 sampai 14 tahun diajarkan bagaimana mengembangkan skil individual yang dinamakan era pengembangan skil.

Di usia tersebut, pemain muda diajarkan cara mengontrol bola, dribling, passing, dan lain sebagainya selama dua sampai tiga tahun.

Dalam era pengembangan skil ini, pemain muda dilatih di lapangan kecil, bertanding tujuh lawan tujuh serta diawasi pelatih dengan instruksi-instruksi yang disiapkan.

Setelah itu, ketika masuk di usia 15 sampai 18 tahun pemain diajarkan bagaimana mengembangkan penampilan.

"Sehingga di usia 18 tahun mereka sudah masuk di era penampilan. Jadi pelatih tidak pusing lagi mengajarkan. Karena sudah ada jenjang latihan atau kurikulum yang dijalankan sejak dini," pungkasnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved