Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Curhat Dokter

Curhat Dokter Spesialis Paru di Tengah Stigma Negatif, 'Kalian Tahu Apa Membuat Kami Bahagia?'

Curhat Dokter Spesialis Paru Meski di Tengah Stigma Negatif, 'Kalian Tahu Apa Membuat Kami Bahagia?'

Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM/CITIZEN REPORTER
dr Arif Santoso dokter spesialis paru Makassar alumnus Jepang 

DIMANA KEBAHAGIAAN KAMI ??

dr Arif Santoso, Sp.P, Ph.D

Satgas IDI Kota Makassar Tanggap Covid-19 / dokter spesialis paru, Ph.D alumni Jepang

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Beredar massif bahwa rumah sakit membisniskan Covid-19.

Semua pasien di diagnosis Covid-19 karena nilai uangnya besar, ratusan juga katanya.

Jenazah yg diduga Covid-19 karena pemulasarannya nilainya ratusan juta.

Luar biasa serangan demi serangan ke NAKES terkait COVID-19.

Semua itu fitnah keji yang luar biasa.

Tapi tolong dicatat, seburuk apapun perlakuan kalian ke kami (NAKES), ketika kalian/keluarga kalian harus datang ke kami, usaha kami untuk menolong berlipat-lipat lebih kuat dari SELURUH USAHA kalian untuk memfitnah kami.

Terkait Covid-19, ini adalah bencana.

Jika selama ini kita hanya mengenal bencana itu gempa, banjir, tanah longsor, gunung meletus, dll, maka dampak wabah pandemic ini lebih masif dari itu.

Meski yang kita hadapi tidak kasat mata, alias "semi ghaib".

Sebagaimana bencana-bencana yangg lain, kami sudah mensetting mindset kami sebagai relawan.

Bagi relawan, kebahagiaan kami adalah ketika kami diberi kesanggupan bekerja, berbuat sesuai keahlian dan kemampuan fisik, psikis, maupun finansial.

Kebahagiaan itu adalah ketika orang-orang yangg sakit, kesulitan, terdampak, keluarga yg terdampak, semua teringankan bebannya, terhindar dari bahaya lebih lanjut, dan terbebas dari kekhawatiran, ketakutan, ketidakpastian, kesakitan, dll.

Contoh kasus ini, laki-laki usia hampir 80 tahun dengan keluhan sesuai gejala COVID-19.

Setelah dilakukan tes, beliau terkonfirmasi positif.

Dengan riwayat stroke yg masih terdampak pada kemampuan fisiknya, penyakit Jantung, HIpertensi, penyakit paru obstruksi, riwayat alergi beberapa obat, dan ditemukan cairan di selaput parunya (paru terendam cairan), plus potensi gangguan ginjal.

Maka resiko perburukan menjadi berlipat.

Bahkan konon katanya sudah beredar ungkapan bela sungkawa ketika kami masih berusaha.

Alhamdulillah, setelah dikeluarkan cairan dan mendapat terapi, beliau negatif dan bisa pulang.
Disitulah PUNCAK KEBAHAGIAAN kami.

SATU NYAWA ADALAH SANGAT BERHARGA....

SEKECIL APAPUN PELUANG, ITU ADALAH SUMBER ENERGI BAGI KAMI UNTUK BERUSAHA.....

KETIKA ADA YG SEMBUH N PULANG KE KELUARGA DG BAHAGIA, DISITULAH KAMI BAHAGIA.

Apakah kami mendapat keuntungan financial dari kondisi ini?

Ketahuilah, Kamilah orang pertama yang sangat berharap pandemic ini secepatnya berlalu.

Kami tidak tahu apakah insentif yangg konon menurut dongeng saat sedang tidur sebesar 15jt/bln untuk dokter spesialis, dan nominal-nominal lain untuk tenaga medis lainnya itu benar-benar ada atau tidak.

Yang perlu diingat, terlalu kecil angka itu bagi kami untuk mempengaruhi sumpah profesi kami, dan kode etik yangg jadi landasan kami bekerja secara profesional.

Bukan karena kami banyak uang, tetapi karena kami relawan.

Di antara kami juga terbiasa saling berdonasi untuk menjaga bahwa sebagian dari yangg lain masih bisa melanjutkan hidup ketika jadi relawan, contohnya terhadap relawan pekerja di tempat diagnosis yang sudah bekerja sekian bulan.

Kami ingin memastikan bahwa relawan bisa bekerja, mereka dan keluarganya bisa bertahan sehingga deteksi kasus COVID-19 ini tetap berjalan supaya kalau anda dan keluarga anda harus masuk rumah sakit karena tertular, maka kami bisa memberikan solusi secara profesional.

INI BUKAN TENTANG KEUNTUNGAN KAMI, TAPI INI UNTUK KEBAIKAN SEMUA.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved