FTI UMI
Pertama di Indonesia, FTI UMI Bikin Masker 3D Ergonomis untuk Tenaga Medis
Mahasiswa dan dosen Teknik Industri pada Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI ) kini membuat masker 3D
Sebelumnya, mahasiswa dan dosen telah di perguruan tinggi Islam swasta itu telah membuat ribuan masker kain untuk tenaga medis di Sulsel dan Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dibanding masker kain, masker 3D memiliki keunggulan.
Kata Ahmad Padhil, "Bisa dipakai seumur hidup."
Juga mudah dibersihkan.
Namun, Ahmad Padhil menekankan, masker 3D buatannya tak bisa digunakan secara tunggal, kecuali saat olahraga.
"Harus ada pelapis, minimal tisu atau masker kain seperti Sensi agar efektif melindungi," ujarnya.
Pelapis itu bertujuan menahan droplet (butiran ludah).
Droplet merupakan sumber penyebaran beberapa penyakit seperti virus corona yang masuk melalui mulut dan hidung.
Masker 3D dijamin tak akan bikin sesak karena di bagian hidung dan mulut terdapat banyak lubang udara.
Ahmad Padhil mengaku, masker 3D-nya telah dilirik seorang dokter di Makassar untuk digunakan saat operasi bedah, Senin (15/6/2020) besok.
Lebih Ergonomis
Berbahan filamen plastik, bagaimana kenyamanan masker 3D dibanding masker kain?
Ahmad Padhil sekaligus perancang masker 3D mengatakan, tetap nyaman dipakai karena didesain dengan konsep antropometri wajah sehingga bentuknya menyesuaikan kontur wajah dari pipi kanan ke pipi kiri dan batang hidung.
Masker 3D tersebut cocok dengan rata-rata bentuk wajah dengan orang Indonesia.
"Anda masker 3D ini baju, kira-kira all size. Konsep ukurannya universal," kata Ahmad Padhil.