Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

TRIBUN WIKI: Jadi Nama Tugu di Mamuju Tengah, Apa Itu Benteng Kayu Mangiwan?

Benteng Kayu Mangiwan juga dijadikan nama tugu di Kabupaten Mamuju Tengah, letaknya di Kecamatan Tobadak, tepat di bahu jalan Trans Sulwesi.

Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
Ist
Tugu Benteng Kayu Mangiwan di Kabupaten Mamuju Tengah Sulawesi Barat 

Setelah mereka merasa bahwa benteng tersebut sudah lengkap, baru mereka menghubungi Pitu Ulunna Salu untuk meminta partisipasinya di dalam berjuang menentang penjajahan Belanda.

Datanglah serombongan Pa’barani (bhs. Ind. Pemberani) dari Mambi yang dipimpin oleh Pua’ Indaya dan Pua’ Labamusu’ untuk bergabung dengan pasukan yang dipimpin lima serangkai dari Kayu Mangiwang untuk dipersiapkan menghadapi serdadu Belanda.

Setelah mereka merasa segala persiapan sudah rampung, maka Pangulu sebagai Panglima Perang menyurat kepada pimpinan serdadu Belanda di Mamuju dan menyatakan bahwa; "Kalau serdadu Belanda mau mengambil senjata sesuai yang tercantum dalam korte verklaring, silahkan datang di Benteng Kayu Mangiwang di Budong-budong”.

Berdasarkan surat Pangulu tersebut, maka Belanda mempersiapkan satu kompi serdadu untuk datang ke Benteng Kayu Mangiwang, yang akhirnya, semua tentara satu kompi itu tewas akibat sergapan dari pasukan Benteng Kayu Mangiwang, kecuali pimpinan pasukannya saja yang masih hidup bernama Letnan Janggu’.

Disamping sedih Letnan Janggu’ juga sangat malu dalam peristiwa itu, lalu Belanda meminta bantuan untuk melakukan ekspedisi yang kedua.

Namun ekspedisi kedua ini juga musnah ditangan pasukan Kayu Mangiwang.

Didatangkan lagi ekspedisi ketiga yang juga mengalami nasib yang sama, dan Belanda meningkatkan jumlah pasukannya secara berlipat ganda pada ekspedisi keempat.

Namun ekspedisi keempat inipun tidak berdaya menghadapi taktik Pangulu dkk.

Pasukan Benteng Kayu Mangiwang membuat jembatan yang menghubungkan sungai Budong-Budong dengan benteng, dan setelah Belanda menyeberang jembatan tersebut dirobohkan dan serdadu Belanda tenggelam di sungai.

Lama berselang, Belanda tidak menyerang lagi Benteng Kayu Mangiwang dan pada akhirnya merencanakan ekspedisi kelima dengan menggunakan tentara pilihan mereka yang bernama Marsose.

Pasukan Marsose ini menyerang Benteng Kayu Mangiwang dari belakang melalui Lu’mu’. Pasukan Marsose mengambil seorang rakyat di Lu’mu’ untuk dijadikan penunjuk jalan.

Dini hari menjelang Subuh, mereka tiba di Benteng Kayu Mangiwang dan mulai bertempur sehari suntuk.

Menjelang tengah hari, Marsose menghentikan perang untuk beristirahat.

Sementara istirahat, Pattolo’ Lipu bersama-sama dengan beberapa anggota pasukan membersihkan mayat-mayat yang sudah berbau busuk bergelimpangan disekitar benteng dan dibuang ke sungai.

Berbarengan dengan itu, Pattolo’ Lipu menemukan sebuah terompet mengkilap bagai emas lalu diambilnya dan diperlihatkan kepada kawan-kawannya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved