Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

TRIBUN WIKI: Jadi Nama Tugu di Mamuju Tengah, Apa Itu Benteng Kayu Mangiwan?

Benteng Kayu Mangiwan juga dijadikan nama tugu di Kabupaten Mamuju Tengah, letaknya di Kecamatan Tobadak, tepat di bahu jalan Trans Sulwesi.

Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
Ist
Tugu Benteng Kayu Mangiwan di Kabupaten Mamuju Tengah Sulawesi Barat 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU -- Benteng Kayu Mengiwan, adalah sebutan yang tidak asing di telinga masyarakat Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat.

Benteng Kayu Mangiwan juga dijadikan nama tugu di Kabupaten Mamuju Tengah, letaknya di Kecamatan Tobadak, tepat di bahu jalan Trans Sulwesi.

Lalu apa sebenarnya Benteng Kayu Mangiwan itu?

Bermula di zaman Maradika Pua’ Aji memerintah di Mamuju (sekarang Ibu kota Propinsi Sulawesi Barat), datanglah Kapal Putih (Kapal Perang) Belanda langsung ke pelabuhan Mamuju kira-kira pada tahun 1902.

Belanda langsung menjemput Maradika Pua’ Aji bersama Ada’ Pitu dibawa ke Kapal Putih, kecuali Pangulu dan Tomatoa.

Kapal Putih tersebut membawa Maradika Pua’ Aji dan Ada’ Pitu berlayar sampai ke Tanjung Rangas.

Disanalah Belanda menyodorkan Surat Perjanjian (Korte Verklaring) yang isinya “Balinna Balanda Balikkuto" (lawannya belanda lawanku) dengan huruf Lontar.

Kemudian Belanda bersedia menggaji Maradika Pua’ Aji dan Ada’ Pitu dengan syarat “Semua senjata kerajaan harus diserahkan kepada Belanda”.

Mulai pada saat itu Maradika Mamuju dan Ada’ Pitu resmi menjadi Zelef Bestuur dibawah kekuasaan Belanda.

Setelah Pangulu dan Matoa dipanggil oleh Maradika untuk menyerahkan senjata kerajaan kepada Belanda, maka Pangulu sebagai Panglima Perang kerajaan bersama Matoa sama sekali tidak menyetujui untuk menyerahkan senjata tersebut.

Maka Pangulu dan Matoa meninggalkan Maradika dan Adat Mamuju menuju Budong-Budong (kini Mamuju Tengah).

Ia mengangkut semua senjata dan peralatannya, lalu mendirikan benteng pertahanan di Kayu Mangiwang, kira-kira 10 Km dari pantai Ba’bana Budong-Budong.

Mereka nekat untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda dengan Benteng Kayu Mangiwang sebagai markasnya

"Jadi yang sebenarnya membangun Benteng Kayu Mangiwang adalah Pangulu dan Matoa yang kemudian dilanjutkan dan dimotori oleh 5 serangkai, yaitu : Pattolo’bali (Pattolo’ Lipu), Daenna Macirinnae, Parimuku, Mantaroso’ Pattana Bone dan Andi Mattona’,"demikian disebutkan dalam buku, Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Bangsa di Mandar yang ditulis oleh Drs A.M Mandra.

Lima serangkai ini bersama dengan Pangulu dan Matoa yang lebih menyempurnakan pembangunan Benteng Kayu Mangiwang, dan dilengkapi dengan peralatan perang secukupnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved