Update Corona Sulsel
Penyebab Utama Sulsel Jadi Provinsi dengan Indeks Penularan Virus Corona Tertinggi di Indonesia
Dilansir dari https://covid19. sulselprov.go.id/, terlihat jumlah data angka kasus positif di Sulsel terkonfirmasi terus bertambah.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Untuk kematian pada kasus pasien PDP kini berjumlah 173 orang.
Indeks Penularan Corona Sulsel Tertinggi di Indonesia
Kini Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan indeks penularan (Rt) corona tertinggi di Indonesia, dengan Makassar sebagai episentrum wabah.
Menurut data Bonza, platform yang memantau indeks penularan corona di Indonesia, Rt di Sulsel kini menyentuh angka 1,59.
Angka ini merupakan yang tertinggi dibanding dengan 33 provinsi lainnya.
Angka 1,59 merupakan titik tertinggi sejak 18 April.
Secara keseluruhan, Rt di Sulsel turun naik dngan catatan, tidak pernah di bawah 1.
Artinya, selalu ada peluang satu orang menulari seorang lainnya.
Pakar Epidemiologi Universitas Hasanuddin, Prof Ridwan Amiruddin, menjabarkan bahwa dasar perhitungan reproduction effective (Rt) adalah kemampuan infektif sekunder setiap kasus ke kelompok berisiko baru.
Dengan kondisi Rt di Sulsel terkhusus Makassar yang belum menunjukan penurunan secara grafik, Ketua Perhimpunan Ahli Epidemologi Sulsel itu menyebut Pemerintah harus mengambil langkah cepat.
“Hal-hal yang mesti dilakukan oleh Pemprov sebagai fungsi koordinasi dan sinergitas dengan seluruh pemda se-Sulsel untuk secara bersama sama menahan laju insidensi covid-19. Untuk Pemprov telah dirumuskan untuk memberikan tekanan suppress terhadap pertumbuhan kasus covid-19 dengan melaksanakan program aggressive testing, massive tracking dan training/public education,” ucapnya saat dihubungi, Kamis (11/6/2020) malam.
Walau pihak Pemerintah dianggap sebagai pihak yang paling berwenang dalam mengurus dan engatur regulasi dalam penanganan Covid-19, masyarakat pun menjadi pihak yang paling berpegaruh dalam kesuksesan memutus mata rantai penyebaran.
Utamanya untuk para pelaku usaha yang saat ini sudah diberikan kelonggaran dalam menjalankan aktivitas ekonominya.
“Hal paling penting yang dilakukan oleh masyarakat adalah memiliki sikap ketanggapan terhadap pandemi ini, mengambil peran aktif untuk menegakkan disiplin tinggi dalam hal personal hygiene terkhusus dalam penggunaan masker, jaga jarak dan cuci tangan. Untuk pelaku usaha point pentingnya adalah menetapkan protokol kesehatan di seluruh sektor layanan publik,” harapnya.
Meski faktanya sejauh ini penerapan protocol kesehatan utamanya penggunaan masker presentasenya masih di bawah angka 40 persen.