Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jenazah Diambil Paksa

Sudah Tiga Jenazah PDP Corona Diambil Paksa, Sosiolog Minta Pemerintah Libatkan Tokoh Agama

Tercatat sudah ada tiga jenazah yang akan dikubur dengan protokol Covid-19, dibawa pulang secara paksa dari rumah sakit.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
fahrizal/tribun-timur.com
Sosiolog UNM Dr Muhammad Syukur 

"Ketika mereka divonis positif, mereka akan dijemput oleh petugas berpakaian lengkap. Ini akan membuat masyarakat di lingkungan itu akan mengucilkan mereka. Karena takut dikucilkan, sehingga masyarakat berfikir mending tidak usah test, lebih baik di rumah saja mengurung diri, beli obat kalau memang ada gejala," terngnya.

"Kemudian, soal mayat, di agama manapun senantiasa memperlakukan mayat secara sakral, karena itu tuntutan agama. Ketika ingin memberi penghormatan terakhir terhadap kerabat yang meninggal, lantas tak dizinkan karena divonis Covid-19, maka perasaan kerabat akan hancur."

"Orang tak akan mau melihat kerabatnya diperlakukan seperti itu, apalagi jika mereka meyakini jika kerabat yang meninggal hanya sakit biasa. Ini juga jadi alasan masyarakat mengambil paksa jenazah, karena mau memberi penghormatan terakhir sesuai tuntutan agama," ujarnya.

Menurutnya, dibutuhkan kehadiran pemuka agama untuk memberi pencerahan ke masyarakat.

"Padahal sebenarnya, kalau ada ulama atau pemuka agama yang menjelaskan bahwa jika ada orang yang mati dalam keadaan wabah, sebenarnya tak perlu disalatkan, dimandikan, setara mati syahid. Pesan ini yang tak sampai je masyarakat. Kembali lagi ke edukasinya," tutup Syukur.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved