Bunuh Diri di Palopo
Tak Direstui Menikah, Pemuda di Palopo Bunuh Diri: Terbujur Kaku dengan Lilitan Tali Rafia di Leher
Ia ditemukan meninggal dalam keadaan tergantung di dalam kamar rumahnya, Jumat (5/6/2020) malam sekira pukul 20.00 Wita.
Penulis: Hamdan Soeharto | Editor: Hasrul
IR ditemukan saat kakaknya, Baso Mustafa (28), bermaksud memanggil korban. Namun korban tak kunjung menyahut.
Baso kemudian bermaksud masuk di kamar korban. Namun terkunci.
Baso kemudian memanggil adiknya yang lain, Ferdinan (15). Keduanya kemudian mendobrak pintu kamar.
• 4 Fakta Baru PNS Berzina di Mobil hingga Pingsan Tanpa Celana Dalam: Keracunan Karbon Dioksida
• TRIBUN WIKI: Namanya Dijadikan Nama Jalan di Kota Masamba Luwu Utara, Siapa Andi Pattiware?
“Saat pintu kamar terbuka, saya melihat adik saya sudah meninggal,” kata Baso kepada wartawan, Sabtu (6/6/2020).
Korban terbujur kaku dengan lilitan tali rafia di lehernya.
Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polres Palopo.

Kasus Kedua dalam 2 Bulan Terakhir
Kasus bunuh diri yang terjadi di Kota Palopo tercatat adalah kejadian kedua dalam dua bulan terakhir.
Sebelumnya juga dilakukan wanita berinisila MI (19) di Boting, Kota Palopo.
Ia ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di dalam kamar rumahnya.
Korban kali pertama ditemukan oleh suaminya, Selasa (7/4/2020) lalu.
Korban masih sempat dibawa ke rumah sakit tapi nyawanya tidak dapat tertolong.
• 4 Fakta Baru PNS Berzina di Mobil hingga Pingsan Tanpa Celana Dalam: Keracunan Karbon Dioksida
Berdasarkan keterangan keluarga korban, MI ternyata baru menikah kurang lebih dua bulan lalu.
MI dilaporkan nekat bunuh diri karena kesal dengan suaminya yang melarangnya bermain game di hape suaminya.
Suami beralasan daya handphone miliknya sangat lemah.